BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Bantuan beras untuk masyarakat ekonomi lemah di Desa Batibati, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), memunculkan kegaduhan.
Hal itu menyusul viralnya video kepala desa setempat yang intinya menyatakan keberatan dengan penyaluran bantuan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tersebut karena sebagian dinilai salah sasaran.
Pasalnya, berdasar informasi dihimpun Rabu (30/7/2025), ada warga yang mampu namun justru namanya masuk dalam daftar sebagai penerima. Sebaliknya, sebagian warga miskin termasuk janda-janda tua dan anak yatim justru namanya tidak masuk dalam daftar penerima.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Tala Eko Trianto menerangkan pihaknya juga telah mengecek langsung data penerima (by name by address) bantuan beras tersebut.
Dikatakannya, Bapanas menggunakan data dari Kementerian Sosial (Kemensos). Hal ini yang kemudian sempat memunculkan seolah-olah data tersebut dari Dinsos Tala, padahal bukan.
"Berdasar data penerima bantuan beras itu, memang kami lihat ada sebagian yang tidak tepat karena tergolong warga mampu. Ini yang kami juga tidak mengerti, mengapa bisa demikian," ucap Eko.
Ia menerangkan bantuan beras tersebut dari Bapanas yang disalurkan melalui Bulog Banjarmasin. Teknis di lapangan melibatkan tenaga kerja sukarela kecamatan (TKSK) yang berada di bawah koordinasi Dinsos Tala. Namun peran tenaga kerja sukarela tersebut hanya sebatas membantu pendistribusian.
Tercatat sebanyak 131 warga di Desa Batibati yang mendapatkan bantuan beras tersebut. Namun, sebut Eko, penerimanya tak hanya warga yang masuk dalam klaster desil 1, 2, dan 3 (miskin/ekonomi lemah).
Tapi ada juga warga desil 4 dan 5. Bahkan ada yang masuk kategori desil 6-10 juga dapat bantuan beras tersebut. "Padahal desil 4 itu sudah tidak garis merah. Beras bantuan itu andai semua disalurkan pada warga desil 1,2, dan 3 pun masih bakal ada sebagian yang tak kebagian," jelas Eko.
Kenyataannya, desil 1 Desa Batibati yang berjumlah sebanyak 39 orang, namun yang dapat beras hanya 15 orang. Desil 2 sebanyak 83 orang, tapi yang dapat beras hanya 34 orang. Desil 3 sebanyak 162 orang, yang dapat beras cuma 31 orang.
Namun lantaran penyaluran beras tersebut langsung disertai data by name by address, papar Eko, Pemdes Batibati tetap harus menyalurkannya sesuai data tersebut. Pasalnya jika di luar data tersebut, bisa dipersalahkan.
Mencegah terulangnya hal seperti itu, Eko mengatakan pihaknya bersama pihak terkait akan membahasnya. Selanjutnya direncanakan akan menyampaikan ke pemerintah pusat.
Sebagai informasi, beras bantuan dari Bapanas tersebut didistribusikan Bulog Banjarmasin pada Jumat pekan tadi. Kemudian pada Senin kemarin pembagiannya oleh pemerintah desa karena Sabtu dan Minggu kantor desa libur.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)