Ketua ISNU: Negara Maju Butuh APK Pendidikan Tinggi di Atas 60 Persen
GH News July 30, 2025 09:05 PM

— Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kamaruddin Amin menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas melalui peningkatan kualitas pendidikan nasional.

Hal itu disampaikannya dalam acara Halaqah, Pelantikan, dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ISNU yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Kegiatan tersebut mengusung tema "Sarjana NU untuk Indonesia Emas dan Peradaban Dunia."

Kamaruddin menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia sebagai kunci menuju negara maju.

Ia mengungkapkan, salah satu indikator negara maju adalah tingkat partisipasi pendidikan tinggi yang melebihi 60 persen. 

Saat ini, Indonesia baru mencapai sekitar 40 persen.

“ISNU akan mendorong peningkatan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi dengan memperluas akses bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia mengingat kembali masa jabatannya sebagai Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, ketika angka partisipasi pendidikan masih berada di kisaran 32 hingga 34 persen.

Selain pendidikan, Kamaruddin juga menyebutkan dua syarat penting lainnya untuk menjadi negara maju, yakni pendapatan per kapita minimal USD 30.000 per tahun dan angka kemiskinan yang ditekan hingga 0,50,7 persen.

Saat ini, menurutnya, angka kemiskinan Indonesia masih berada pada kisaran belasan persen.

“Masih jauh dari target. Karena itu, ISNU harus bersinergi dengan pemerintah untuk mempercepat capaiancapaian strategis tersebut,” tegasnya.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan Tinggi dan SainsTeknologi Brian Yuliarto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arafah Choiri Fauzi, serta sejumlah tokoh nasional dan pimpinan Nahdlatul Ulama.

Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, adalah organisasi yang menjadi badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).

Didirikan pada 19 November 1999 di Surabaya, ISNU secara resmi dilembagakan sebagai banom NU melalui Muktamar ke32 NU di Makassar tahun 2010.

Organisasi ini bertujuan mewadahi para sarjana, ilmuwan, dan profesional NU dari berbagai disiplin ilmu agar dapat berkontribusi secara efektif dalam pengembangan keilmuan, sosial, dan kebangsaan.

ISNU berfungsi sebagai laboratorium intelektual NU, dengan kegiatan yang mencakup pengembangan pendidikan, penelitian, advokasi kebijakan publik, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Organisasi ini aktif dalam menyelenggarakan pelatihan, diskusi ilmiah, serta menjembatani komunikasi antara jam’iyah dan jama’ah NU.

ISNU juga menjadi ruang aktualisasi bagi para akademisi NU yang tidak terserap dalam struktur organisasi NU, sehingga tetap bisa berkhidmat melalui jalur keilmuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, ISNU semakin menunjukkan peran strategisnya sebagai mitra pemerintah, terutama dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Dengan ribuan doktor dan ratusan guru besar di dalamnya, ISNU berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan tinggi dan riset.

Organisasi ini juga aktif mendorong kebijakan inklusif dan pembangunan berkelanjutan, menjadikan ilmu pengetahuan sebagai poros utama dalam membangun peradaban yang adil dan berkemajuan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.