Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA PUSAT – Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan temuan mengejutkan saat menggelar kegiatan Ngopi Kamtibmas di Pos Satkamling RW 04, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Rabu (30/7/2025) malam.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir pihaknya telah menyita puluhan senjata tajam (sajam) yang diduga akan digunakan untuk tawuran antar kelompok remaja.
“Ini adalah upaya pencegahan nyata dari kami. Jangan sampai ada korban sia-sia di jalanan hanya karena ego kelompok dan pergaulan yang salah arah,” kata Susatyo di hadapan sekitar 130 peserta yang hadir.
Kegiatan Ngopi Kamtibmas dihadiri jajaran pejabat Polda Metro Jaya, aparat TNI, lurah, tokoh masyarakat, hingga warga sekitar.
Acara ini menjadi forum dialog langsung antara kepolisian dan masyarakat untuk membahas berbagai masalah keamanan.
Susatyo mengatakan, keluhan warga yang paling banyak disampaikan dalam kegiatan ini masih berkisar pada persoalan tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga kejahatan berbasis media sosial.
Selain itu, ia juga menyoroti penyalahgunaan obat-obatan seperti tramadol yang marak di kalangan remaja.
Dia mengimbau peran aktif orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka, terutama terkait penggunaan media sosial.
“Hampir di setiap kegiatan Ngopi Kamtibmas, keluhan masyarakat selalu berkisar pada keamanan. Mulai dari tawuran, penyalahgunaan obat-obatan, hingga kejahatan berbasis media sosial,” paparan.
Dir Binmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Harry Muharam Firmansyah, menyebut Ngopi Kamtibmas menjadi sarana komunikasi dua arah antara polisi dan masyarakat.
Harry menambahkan, Polda Metro Jaya juga rutin melakukan sambang warga, Subuh Keliling, Jumat Keliling, hingga edukasi ke sekolah-sekolah untuk mencegah kenakalan remaja.
“Kami datang bukan hanya untuk memberi imbauan, tapi juga ingin mendengar langsung keluhan warga,” kata Harry.
Karo Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, menambahkan, jumlah kasus tawuran di wilayah hukum Polda Metro Jaya mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir.
“Pekan lalu ada 10 kasus, pekan ini turun menjadi 8. Di Jakarta Pusat hanya satu kasus. Ini berkat sinergi semua pihak,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga keamanan lingkungan.
“Tidak bisa hanya mengandalkan polisi. Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus ikut mencegah anak-anak terjerumus tawuran,” tegasnya.
(TribunJakarta)
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya