TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening bank tidak aktif selama tiga bulan.
Kebijakan ini menuai protes dari masyarakat Bintan.
Warga menilai langkah yang di lakukan PPATK kurang pas.
"Saya berpendapat ini hanya menyulitkan masyarakat yang sudah lama tak menabung karena ekonomi sedang anjlok," sebut warga Bintan, Jay, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, kondisi keuangan masyarakat menengah ke bawah tidak bisa diprediksi.
"Kadang ada uang, kadang tak ada. Terkadang habis kontrak dan nganggur, dari mana bisa nabung atau tarik ke bank," ujarnya.
Baginya, jika hal ini terus dipertahankan maka masyarakat akan berpikir panjang.
"Bisa -bisa mereka termasuk saya tidak bisa nabung ke bank lagi. Endingnya bank Kehilangan nasabah," kata dia.
Sementara itu, Branch Manager BRK Syariah Batu 16 Bintan, Imam Hadi Suryono menyampaikan, beberapa hari belakangan sejumlah nasabah sudah membuat pengaduan ke kantor.
Aduannya rekening mereka di blokir. Situasi seperti ini tak hanya di BRKS saja namun hampir semua bank di Indonesia.
"Jumlahnya cukup banyak. Saya belum bisa sebut angka pastinya, harus cek data dulu," kata Imam.
Dia menyampaikan, nasabah yang datang melapor bakal dilayani dengan baik.
"Langkah yang kami lakukan adalah sudah surati kantor pusat. Untuk ditindaklanjuti," tambahnya.
Dia menyampaikan, pemblokiran ini dilakukan oleh PPATK pusat.
"Kami tidak bisa ambil tindakan di kantor cabang, harus berkoordinasi dengan kantor pusat terlebih dahulu," akunya.
Biasanya, komplinan dari nasabah akan di jawab PPATK melalui Google Drive yang diberikan.
"Di sana nasabah wajib mengisi data-data sesuai arahan atau pertanyaan, dengan waktu yang belum pasti," katanya.
Berdasarkan pantauan di ATM Centre Batu 16, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, suasana di sana tampak sepi.
Tidak banyak warga yang melakukan transaksi di ATM itu.
Masyarakat yang datang ke lokasi ATM ini, tidak seramai hari-hari sebelumnya.
Mereka pun tidak menyampaikan keluhan terkait persoalan rekening bank diblokir.
Rata-rata pengunjung tidak lama berada di dalam ruangan ATM. Hanya kurang lebih 3 -5 menit saja.
Masyarakat tidak begitu heboh dengan pemblokiran ini.
Kemungkinan besar, warga hanya sedikit saja nasabah bank di Bintan yang terkena dampaknya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).