Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Aksi pelemparan terhadap kereta api kembali terjadi di wilayah Daop 3 Cirebon.
Kali ini, seorang anak laki-laki ketahuan hendak melempar KA Brawijaya (KA 37) yang tengah melaju di petak jalan antara Stasiun Waruduwur- Cirebon Prujakan, Kabupaten Cirebon.
Anak tersebut berhasil diamankan pada Selasa (29/7/2025) oleh petugas pengamanan PT KAI Daop 3 Cirebon setelah dilakukan penyisiran dan pengawasan intensif di sekitar lokasi kejadian.
“Petugas kami menemukan satu orang anak yang saat itu tengah mencoba melakukan pelemparan ke arah KA yang lewat."
"Setelah dimintai keterangan, anak itu mengaku sebagai pelaku pelemparan terhadap KA Brawijaya beberapa waktu lalu,” ujst Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin saat kembali dikonfirmasi, Kamis (31/7/2025).
Proses pembinaan langsung dilakukan bersama perangkat desa, tokoh masyarakat dan disaksikan kedua orang tua pelaku.
Diketahui, anak tersebut mengalami keterbelakangan mental dan sebelumnya sudah beberapa kali terlihat bermain di area rel.
“Orang tua pelaku telah membuat surat pernyataan dan menyampaikan permohonan maaf kepada KAI atas tindakan anaknya."
"Mereka juga berjanji akan terus mengawasi dan memastikan anaknya tidak lagi bermain di jalur kereta api,” ucapnya.
KAI Daop 3 Cirebon menegaskan, bahwa aksi vandalisme, termasuk pelemparan kereta api, tidak akan ditoleransi.
Selain membahayakan perjalanan, aksi ini bisa mengancam keselamatan ribuan penumpang.
“Tindakan ini sangat berbahaya. Bisa menyebabkan kerusakan pada sarana kereta api hingga menimbulkan korban jiwa."
"Kami terus berkomitmen mengambil langkah tegas dalam memberantas bentuk-bentuk vandalisme di jalur KA,” jelas dia.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, tindakan merusak atau mengganggu jalannya operasional kereta api termasuk tindakan pidana berat.
Bahkan, dalam KUHP Bab VII, pelaku bisa dikenai hukuman penjara hingga 15 tahun.
Muhibbuddin juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel untuk lebih peduli dan aktif mencegah aksi-aksi serupa terjadi lagi.
“Dengan masih adanya tangan-tangan iseng yang melakukan pelemparan saat kereta lewat, kami mengajak tokoh masyarakat dan orang tua untuk ikut berperan mengedukasi warga, terutama anak-anak, agar tak bermain di rel apalagi melakukan tindakan vandalisme,” katanya.