TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Upaya menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini terus digalakkan sebagai langkah preventif dalam mencetak generasi cerdas finansial (Bebin, dkk, 2025).
Salah satu inisiatif nyata datang dari tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Nasional Karangturi Semarang yang melakukan sosialisasi literasi keuangan untuk anak usia 5–7 tahun dengan pendekatan multimodalitas, yang bekerja sama dengan para penggerak PKK Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada tanggal 30 Juli 2025 ini mengusung tema "Pedoman Pembelajaran Literasi Keuangan Berbasis Multimodalitas untuk Anak Melalui Peran Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)".
Sasaran utamanya adalah anak-anak usia dini melalui peran aktif para ibu sebagai pendidik pertama di rumah.
Dalam kegiatan ini, melalui ibu-ibu PKK beserta Ibu-ibu warga Keluruhan Bugangan yang mempunyai anak usia 5-7 tahun nantinya akan mendapatkan pelatihan dan pedoman pembelajaran multimodalitas yang memadukan media visual, cerita audio, permainan interaktif, serta praktik langsung, guna menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Ketua tim pelaksana kegiatan, Dwi Hayu Estrini,SE.,M.Ak.,Akt (34), menyampaikan bahwa pendekatan multimodalitas dipilih karena sesuai dengan gaya belajar anak usia dini yang masih bersifat konkret dan visual serta sesuai dengan perkembangan zaman.
"Kami percaya, ketika anak belajar melalui berbagai media yang melibatkan pancaindra akan lebih mudah diserap dan diingat."
"Apalagi jika orang tua, khususnya ibu, turut aktif menjadi fasilitator di rumah," ungkapnya.
Materi literasi keuangan yang disampaikan meliputi pengenalan konsep uang, perbedaan kebutuhan dan keinginan, pentingnya menabung, serta membuat pilihan belanja sederhana.
Nantinya konsep pembelajaran akau dikemas semenarik mungkin sebab akan melibatkan Anak-anak untuk bermain peran sebagai pembeli dan penjual, menyusun anggaran mini dengan gambar, memainkan games tentang hemat dan menabung serta menyaksikan tayangan video edukasi tentang keuangan sesuai dengan usinya.
Sementara itu, Ketua Penggerak PKK Kelurahan Bugangan, Susi Indriyati (43), mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat.
"Kami senang bisa menjadi bagian dari upaya membangun fondasi literasi keuangan anak sejak usia dini."
"Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak keluarga," ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan bekal bagi anak-anak, tetapi juga membekali ibu-ibu PKK beserta ibuibu warga kelurahan Bugangan dengan metode edukasi yang bisa diterapkan di lingkungan sekitar, baik dalam keluarga maupun komunitas.
Diharapkan, dengan terbentuknya kader-kader penggerak literasi keuangan di level kelurahan, semangat melek finansial akan tumbuh sejak dini dan menjadi budaya yang kuat di masyarakat. (Laili S/***)