Direktorat Jenderal Imigrasi akan menggelar Festival Imigrasi (Imifest) 2025 pada SabtuMinggu, 2324 Agustus di Lapangan Museum Kesejarahan Jakarta, Kota Tua, Jakarta Barat. Acara tersebut menyuguhkan pelayanan publik yang inklusif dengan penyediaan kuota paspor, alur wawancara paspor hingga fasilitas yang ramah difabel.
Dalam perhelatan tersebut, total sebanyak 2.000 permohonan paspor elektronik akan dilayani oleh petugas dari tujuh kantor imigrasi di wilayah Daerah Khusus (DK) Jakarta.
Masyarakat yang ingin mengurus paspornya di acara Festival Imigrasi 2025 dapat mendaftarkan permohonannya di aplikasi MPaspor, dengan memilih lokasi layanan “IMIFEST 2025 KOTA TUA (KANTOR IMIGRASI JAKARTA BARAT)”.
“Festival Imigrasi atau Imifest adalah media edukasi masyarakat tentang kebijakan dan isuisu terkait keimigrasian yang melibatkan stakeholders dari berbagai sektor.
Pada Imifest kali ini, topik edukasi kami fokus kepada perlindungan warga negara Indonesia dari sisi keimigrasian, serta pengelolaan pelayanan publik yang inklusif dan menyeluruh,” tutur Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman.
Yuldi menambahkan, dari total 2.000 kuota permohonan paspor elektronik, sebanyak 250 di antaranya dialokasikan khusus untuk kelompok difabel. Mereka dapat mengakses layanan paspor secara walkin, sehingga tidak perlu mendaftarkan permohonan paspornya di aplikasi MPaspor untuk mendapatkan kuota layanan.
“Untuk memfasilitasi sahabat difabel, kami juga mempersiapkan fasilitasfasilitas pendukung seperti jalur layanan, area tunggu dan konter wawancara khusus. Kami juga menyediakan toilet ramah difabel yang diposisikan dekat dari area wawancara paspor,” imbuhnya.
Masyarakat yang berkunjung di sekitar area festival juga dapat mengikuti talkshow edukasi terkait aspek pengawasan dan perlindungan WNI dalam proses penerbitan paspor.
Edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap modusmodus penipuan, tindak pidana perdagangan orang dan tindak pidana penyelundupan manusia yang kerap menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Jika ingin mendapatkan informasi lebih spesifik terkait layanan dan kebijakan Imigrasi, pengunjung dapat berinteraksi dengan petugas di booth interaktif Direktorat Jenderal Imigrasi.
Tak hanya itu, Imifest 2025 juga akan menyuguhkan kelas zumba pagi dan kelas bahasa isyarat yang gratis dan terbuka untuk umum.
Pengunjung dapat menikmati pertunjukan dance, musik hingga keramahan duta layanan serta performance dari sahabat difabel dalam acara ini juga melibatkan partisipasi sahabat difabel.
Tersedia pula booth UMKM yang menyediakan aneka makanan dan minuman sehingga pengunjung dapat menikmati rangkaian acara sembari wisata kuliner.
“Imifest sudah menjadi agenda rutin tahunan Ditjen Imigrasi sejak tahun 2022 dan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. Setiap tahunnya, kami mengangkat topik yang berbeda, menyesuaikan dengan perkembangan isu terkini dan kebutuhan target audiens di setiap daerah.
Kami berharap kegiatan ini dapat mendekatkan Imigrasi Indonesia kepada masyarakat untuk mendengar lebih dekat aspirasi mereka terhadap layanan keimgrasian. Dengan demikian, Imigrasi bisa meningkatkan layanan sesuai dengan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.