BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa kriteria utama pelatih Timnas Putri Indonesia pengganti Satoru Mochizuki harus bisa Bahasa Inggris.
Satoru Mochizuki memang telah dicopot PSSI dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia.
Juru taktik asal Jepang ini dicopot setelah Timnas Putri Indonesia gagal lolos ke Piala Asia Wanita 2026.
Setelah Satoru Mochizuki dicopot dari jabatannya ini, PSSI pun langsung menunjuk Joko Susilo sebagai caretaker.
Mantan pelatih Arema FC ini ditunjuk untuk menukangi Timnas Putri Indonesia yang akan berjuang di ASEAN Women’s Championship 2025 yang bakal bergulir di Vietnam pada 6-19 Agustus 2025.
Dengan jabatan sementara ini, tentu PSSI akan mencari pengganti Satoru Mochizuki.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa saat ini Satoru Mochizuki telah diberi jabatan baru oleh PSSI.
Mochizuki kontraknya yang bakal habis pada Desember 2025 ini telah diperpanjang sama PSSI dan diberikan jabatan Penasehat Teknikal PSSI.
Untuk penggantinya ini, orang nomor satu di PSSI itu memastikan akan tetap mencari dari Jepang.
Pasalnya, PSSI telah menetapkan bahwa untuk sepak bola Indonesia ini akan berkiblat dengan Jepang.
“Untuk strata Timnas Putri kiblatnya ke Jepang,” ujar Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Dengan berkiblat ke Jepang, Erick pun memastikan akan mencari pengganti Mochizuki dari Negeri Sakura.
Namun, untuk pelatih Timnas Putri Indonesia ini ada kriteria yang telah ditetapkan oleh PSSI.
Erick Thohir mengatakan bahwa kriteria utama yang dicari yakni harus bisa Bahasa Inggris.
Ini dikarenakan Timnas Putri Indonesia memiliki banyak pemain keturunan.
Ada pemain yang juga berkarier di Amerika Serikat hingga Belanda.
“Sekarang timnas putri ada pemain dari Amerika Serikat seperti Sydney Hopper dan Katarina Salin, juga dari Belanda,” kata Erick Thohir.
“Nah, kita mencari figur pelatih Jepang yang bisa Bahasa Inggris,” tegasnya.
Mantan pemilik Inter Milan tersebut mengatakan bahwa ini dilakukan agar komunikasi antar pemain dan pelatih lebih efektif.
Pasalnya, sebelumnya saat Timnas Putri Indonesia dilatih Satoru Mochizuki hanya bisa bahasa Jepang.
Situasi ini membuat kondisi di pinggir lapangan ada penerjemah yang harus bekerja dua kali.
Ini karena arahan dari Mochizuki harus disampaikan ke dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Untuk itu, agar lebih mempermudah, PSSI akan mencari sosok yang bisa Bahasa Inggris.
“Supaya dia di pinggir lapangan bisa memberi pengarahan,” jelas Erick Thohir.
“Karena kita ada dua sampai tiga kali translator itu buat pemain cukup kompleks.”
Lebih lanjut, Erick memastikan hubungan PSSI dan Mochizuki baik-baik saja.
“Hubungan dengan coach Mochi sangat baik, makanya diperpanjang sambil menata strata timnas putri,” tutur Erick.