Lubuk Sikaping (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Pasaman Raya mengaku belum mengetahui apa penyebab kebakaran hutan seluas 101 hektare di Kabupaten Pasaman sejak Jumat (1/8).

Kepala UPTD KPHL Pasaman Raya Terra Darma didampingi Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem, Yuhan di Lubuk Sikaping, Sabtu, mengatakan areal yang yang terbakar itu berada di Bukit Teletabis di Jorong IX Abam Nagari Lubuk Layang, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, terbakar sejak Jumat (1/8).

"Lokasi kebakaran berada di areal penggunaan lain (APL) atau di luar kawasan hutan yang dipenuhi tumbuhan ilalang kering. Sehingga, api dengan cepat menjalar. Luas terbakar diperkirakan mencapai 101,51 hektare. Saat ini masih kita selidiki penyebab kebakaran ini," terang Yuhan.

Dia mengatakan sampai saat ini belum diketahui penyebab kebakaran dilokasi tersebut.

"Pengakuan warga, kejadian serupa sudah terjadi pada 5 Juli lalu saat musim kemarau tiba. Karena di daerah tersebut sudah empat bulan terakhir belum turun hujan," katanya.

Usai menerima laporan, kata dia, pihaknya bersama tim gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Damkar Pasaman menuju lokasi kejadian.

"Namun, lokasi kobaran api berada di atas bukit, sehingga menyulitkan petugas membawa peralatan pemadam kebakaran. Kemudian, sumber air juga jauh berada di kaki bukit," katanya.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan instansi dan Pemkab Pasaman untuk penanganan kebakaran.

"Kita berharap segera turun hujan malam ini agar api tidak meluas," katanya.

Pihaknya juga memberikan peringatan kepada masyarakat sekitar lokasi untuk selalu waspada jika sewaktu-waktu mendekati kawasan pemukiman.

"Untuk saat ini kejadian kebakaran masih jauh dari pemukiman masyarakat. Namun, warga tetap kami imbau waspada. Saat posisi terancam, segera evakuasi," ucapnya.