Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah kembali menegaskan komitmennya mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui transformasi pola belanja Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penegasan ini disampaikan dalam pembukaan ajang Hybrid Expo and Conference Pasar Digital UMKM Indonesia (PaDi UMKM) yang digelar di Pakuwon Mall Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/8/2025).
Acara ini menjadi ajang strategis yang mempertemukan pelaku UMKM dengan BUMN, investor, hingga pembeli potensial.
Ratusan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia ikut ambil bagian, dalam pameran yang akan berlangsung hingga 3 Agustus 2025 ini.
Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Maruf menekankan, BUMN tak boleh lagi menjadikan perusahaan besar sebagai satu-satunya mitra dalam pengadaan barang dan jasa.
Ia menyebut, dari total belanja BUMN yang mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun, baru sekitar Rp 60 triliun yang dialokasikan kepada UMKM.
“Ini terlalu kecil. Kita ingin ubah pola pikir, di mana belanja BUMN harus menjadi alat pemerataan ekonomi. UMKM harus jadi mitra strategis, bukan sekadar pelengkap,” ujar Aminuddin kepada tamu undangan yang menghadiri pembukaan ajang Hybrid Expo and Conference Pasar Digital UMKM Indonesia (PaDi UMKM).
Tak hanya itu, ia juga menyoroti kondisi ketenagakerjaan nasional.
Dalam lima tahun terakhir, sektor formal menunjukkan tren penurunan, dengan 6.000 hingga 6.500 pekerja kehilangan pekerjaan.
Menurutnya, UMKM dapat menjadi penopang utama penyerapan tenaga kerja secara cepat dan fleksibel, terutama di era pascapandemi Covid-19.
Lebih dari sekadar pameran, PaDi UMKM Expo 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung, seperti forum edukasi digitalisasi usaha, sesi business matching (pencocokan bisnis), serta penguatan jaringan kemitraan antara UMKM dengan BUMN dan sektor swasta.
Sementara itu, Staf Ahli Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menyebut, ajang ini sebagai bentuk konkret dari upaya membuka akses pasar seluas-luasnya bagi UMKM.
Menurutnya, banyak UMKM memiliki produk berkualitas namun tidak memiliki akses distribusi dan promosi yang memadai.
“Melalui expo ini, kami bantu pertemukan UMKM dengan pasar dan pembeli. Surabaya menjadi lokasi penting karena ekosistem UMKM di Jawa Timur sangat berkembang,” ujar Loto.
Pemerintah pun menjadwalkan program lanjutan bertajuk Jelajah Kuliner UMKM yang akan digelar di Medan pada September 2025 mendatang, sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi berbasis UMKM.
PaDi UMKM kali ini menjadi simbol pergeseran arah pembangunan ekonomi nasional, dari yang sebelumnya terpusat menjadi tersebar, dari konvensional menjadi digital, dan dari elite ke rakyat.