Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengingatkan kadernya agar tidak bersikap instan dalam berpolitik.
Menurut Megawati, menjadi kader partai harus disertai kecerdasan, komitmen, dan kesiapan menghadapi konsekuensi perjuangan politik.
Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato politiknya dalam penutupan Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (2/8/2025).
“Jadi, jangan hanya instan. Kalau sudah jadi dan sudah buat sesuatu, lalu berpikir urusan lain, tidak bisa begitu. Orangorang partai harus cerdas, harus pintar, dan pandai bergaul,” kata Megawati.
Megawati juga mengenang pengalamannya saat masih menjadi bagian dari PDI, sebelum berubah menjadi PDI Perjuangan.
Dia bercerita pernah diperiksa polisi hingga tiga kali dan menjalani interogasi selama belasan jam.
“Waktu itu saya bilang, saya mau ke kantor polisi. Karena saya dipanggil sampai tiga kali, ke kejaksaan juga, sebagai saksi dan diinterogasi. Dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Itulah konsekuensi sebagai orang politik,” terangnya.
Presiden kelima RI ini kemudian menyinggung perjalanan panjang sang ayah, Presiden Soekarno, dalam dunia politik.
“Coba kalian baca buku Bung Karno. Beliau mulai berpolitik umur 16 tahun. Dan kerjaannya hanya keluar masuk penjara, selalu dibuang ke manamana. Sebenarnya untuk apa coba? Kok mau seperti itu?” ucap Megawati.
Menurut Megawati, semua pengorbanan tersebut dilandasi idealisme untuk menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat.
“Karena apa? Karena idenya, idealismenya. Bahwa kita akan menjadi sebuah negara berdaulat dan merdeka. Alhamdulillah, itulah yang terjadi,” katanya.
Megawati juga menegaskan dirinya telah lama terjun ke dunia politik, yakni sejak tahun 1986 dan terpilih menjadi anggota DPR pada 1987.
Ia menekankan pentingnya loyalitas dan kerja nyata dari para kader.
“Saya masuk PDI tahun 1986. Jadi sudah kawakan. Setelah itu tidak pernah berhenti. Tahun 1987 masuk DPR. Tiga kali berturutturut menang terus,” ujarnya.
Dia pun menyinggung peran kecil namun strategis PDIP di masa awal perjuangannya sebagai legislator.
“PDI kecilkecil tapi cabai rawit,” ujar Megawati, disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Di akhir pidatonya, Megawati meminta para kader untuk tidak hanya semangat saat forum besar seperti kongres, tetapi juga konsisten menjalankan tugas partai.
“Yang penting kerjakan. Sesuai arahan saya,” ujarnya.
Megawati Soekarnoputri kembali terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDIP dalam Kongres VI PDIP di Bali.
Setelah dikukuh kembali menjadi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati pun mengumumkan dan melantik 37 nama pengurus DPP PDIP, Sabtu (2/8/2025).
Megawati selain sebagai Ketua Umum DPP PDIP, juga memegang langsung jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP yang sebelumnya dijabat Hasto Kristiyanto.