Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog DKI Jakarta dan Banten mempermudah warga di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mengakses bahan pokok dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

“Program GPM ini kami laksanakan di 19 rusunawa yang ada di wilayah Jakarta dan salah satunya adalah Rusunawa Tipar Cakung,” kata Pimpinan Wilayah Bulog DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan pada hari ini Bulog telah menyalurkan lebih dari 100 ton beras Stabilisasi pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk wilayah Jakarta dan Banten.

“Jumlahnya sudah 100 ton untuk Jakarta dan Banten, dan angka ini akan terus kami tingkatkan setiap hari,” kata dia.

Ia berharap program GPM dapat membantu masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah di tengah kenaikan harga pangan.

“Harapan kami, seluruh beras SPHP ini bisa tersalur ke masyarakat dengan harga di bawah HET sehingga mereka terbantu dan beban ekonominya berkurang,” kata Bambang

Program tersebut menyasar 19 rusunawa yang merupakan pemukiman padat penduduk di mana satu rusunawa dihuni hingga 1.000 keluarga.

Setiap rusun umumnya memiliki kelompok komunikasi penghuni yang dapat memudahkan distribusi bantuan pangan murah ini.

Bulog berharap seluruh penghuni rusunawa dapat memanfaatkan Gerakan Pangan Murah ini untuk mendapatkan beras SPHP, minyak goreng, gula pasir, dan tepung dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.

Bambang menjelaskan pelaksanaan GPM dilakukan secara bertahap dan sebelumnya, Bulog telah menggelar kegiatan serupa di Rusunawa Waduk Pluit Jakarta Utara.

Pimpinan Wilayah Bulog DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko di Rusunawa Tipar Cakung dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah di Jakarta, Minggu (3/8/2025) (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

“Hari ini kami hadir di Rusunawa Tipar, Cakung dan selanjutnya akan bergulir di rusunawa lainnya,” kata Bambang.

Program GPM akan berlangsung hingga akhir tahun dan jadwal pelaksanaannya akan menyesuaikan permintaan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag) maupun instansi pemerintah terkait lainnya.

“Target kami adalah memasifkan penyaluran dan penjualan beras SPHP ke masyarakat secara langsung,” ujarnya.

Selain melalui GPM, Bulog juga memperluas penjualan SPHP melalui mitra pengecer atau pedagang beras di pasar rakyat.

Bambang mengatakan bahwa mitra pengecer ini ada di dalam pasar rakyat maupun luar pasar rakyat.

“Yang di luar pasar rakyat merupakan outlet gerakan pangan murah atau RPK yang sudah diverifikasi,” kata dia.