Motif Pelajar STM Siram Air Keras ke Pelajar Lain di Priok: Aksi Random Cari Lawan Tawuran
Nur Indah Farrah Audina August 04, 2025 01:30 AM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Polisi mengungkap motif di balik aksi penyiraman air keras terhadap seorang pelajar di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pelaku yang juga pelajar SMK dari wilayah Koja ternyata melakukan penyerangan secara acak karena tak menemukan lawan tawuran usai pulang sekolah.

"Setelah kami dalami, kejadian ini memang random. Mereka sengaja keliling pulang sekolah untuk mencari lawan, dan saat ketemu yang disangka musuh, langsung melakukan penyiraman," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Mapolsek Tanjung Priok, Minggu (3/8/2025).

Korbannya adalah AP (17), pelajar SMK asal Tanjung Priok yang saat itu tengah berboncengan tiga dengan temannya.

Sekelompok pelaku, sekitar 10 orang, memepet motor korban, membuatnya terjatuh.

Tanpa basa-basi, salah satu pelaku langsung menyiramkan air keras ke wajah AP.

Akibat serangan brutal itu, AP mengalami luka serius di wajah, termasuk bagian mata, dan kini masih menjalani perawatan intensif di RSCM.

Menurut Erick, air keras tersebut bukan dibawa secara kebetulan.

"Air keras itu sudah dipersiapkan sebelumnya. Mereka patungan untuk membeli dan memang sudah ada niat melukai," ungkapnya.

Dalam waktu kurang dari 12 jam sejak insiden pada Jumat siang (1/8/2025), tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok berhasil menangkap sejumlah pelajar yang diduga terlibat.

lihat fotoPerjuangan Bidan Dona untuk mengobati pasien tak main-main. Ia harus menerjang derasnya arus sungai di Pasaman, Sumbar gegara jembatan penghubung putus. Bukan itu saja, Bidan Dona juga melewati hutan dan jalanan rusak, sampai terjatuh ke lumpur tiga kali.
Perjuangan Bidan Dona untuk mengobati pasien tak main-main. Ia harus menerjang derasnya arus sungai di Pasaman, Sumbar gegara jembatan penghubung putus. Bukan itu saja, Bidan Dona juga melewati hutan dan jalanan rusak, sampai terjatuh ke lumpur tiga kali.

Para pelaku ditangkap dari kediamannya masing-masing di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, dan Cakung, Jakarta Timur.

Hingga kini, setidaknya empat pelajar dari SMK di Koja telah diamankan.

Satu di antaranya, berinisial AR (18), disebut sebagai eksekutor utama penyiraman air keras.

Proses pemeriksaan terhadap seluruh pelaku masih berlangsung.

"Penyidik masih melakukan pendalaman terhadap pelaku lain yang ikut dalam rombongan tersebut. Kami juga akan gelar perkara untuk menentukan statusnya," jelas Erick.

Karena sebagian pelaku masih di bawah umur, proses pemeriksaan turut didampingi oleh petugas dari Balai Pemasyarakatan (Bapas).

Terkait kondisi korban, Erick menyatakan pihaknya hanya bisa memastikan bahwa AP masih dirawat secara intensif.

"Untuk kondisi medis secara spesifik, akan dijelaskan oleh dokter," ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.