Termasuk Alamat Rumah, Iran Klaim Punya Profil Lengkap Pilot Israel yang Ikut Perang
TRIBUNNEWS.COM - Iran mengklaim berhasil mengungkap profil lengkap pilot, komandan, dan operator drone Angkatan Udara Israel yang terlibat dalam perang 12 hari antara Iran dan Israel pada Juni tahun ini.
Pada Sabtu (2/8/2025), sejumlah siaran dan outlet berita Iran melaporkan, agen intelijen Iran telah mengungkap profil pribadi lengkap personel militer Israel.
Data pribadi ini termasuk tempat tinggal mereka, unit operasional tempat mereka bekerja, dan lain-lain.
Menurut laporan tersebut, informasi sensitif tersebut telah terungkap meskipun Israel berupaya keras untuk menyembunyikan identitas para personel militernya tersebut.
Di bawah aturan ketat, outlet berita Israel secara rutin mengaburkan wajah personel pasukan Israel (IDF) untuk menyembunyikan identitas mereka dalam liputan televisi.
Laporan menunjukkan, terungkapnya kepemilikan informasi sensitif oleh Iran hanyalah "satu contoh".
Laporan media Iran juga bahwa "pengungkapan informasi rahasia tersebut akan terus berlanjut."
Menurut laporan media-media Iran, dua pilot Israel telah diidentifikasi sebagai "Mayor Yael Ash, wakil komandan Skuadron 119 (Skuadron "Bat")" dan suaminya, Bar Prince.
Ash juga telah diidentifikasi sebagai cucu dari pihak ayah pilot Mayor Shimon Ash, yang hilang pada tahun 1973 selama Perang Yom Kippur antara Israel dan koalisi negara-negara Arab.
"Jika laporan-laporan itu dapat dipercaya, pemerintah Iran bahkan memiliki "citra satelit yang mengungkapkan lokasi persis" personel Israel,' kata ulasan WN, dikutip Minggu (3/8/2025).
Merujuk pada komentar Ash dari wawancara TV sebelumnya di mana ia mengatakan "ingin memulihkan keamanan" bagi warga Israel, sebuah saluran TV mengatakan, "Sekarang, ia sendiri tidak lagi aman".
Media tersebut menambahkan, pengungkapan informasi pribadi para personel militer Israel tersebut "membuat seluruh dunia tidak aman bagi mereka."
Informasi intelijen tersebut "memberikan keuntungan strategis bagi agen intelijen Iran" jika Teheran memutuskan untuk melakukan pembalasan di masa mendatang, tambahnya.
Laporan juga mengklaim bahwa beberapa personel Angkatan Udara Israel telah menyaksikan tempat tinggal mereka menjadi sasaran selama perang 12 hari tersebut.
Sebuah laporan siaran bahkan menunjukkan dugaan foto tempat tinggal seorang personel di kota Yavne setelah diduga terkena serangan "balasan" Iran.
Lebih lanjut, laporan tersebut mengklaim bahwa Israel terpaksa merelokasi personelnya ke sekolah-sekolah dan tempat-tempat serupa setelah keberadaan mereka menjadi sasaran serangan Iran.
(oln/wn/*)