TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini adalah sosok Komisaris Jenderal (Purn) Nanan Soekarna, mantan Wakil Kapolri (Wakapolri) yang menuturkan dirinya sempat diajak terbang oleh mendiang Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, sebelum insiden jatuhnya pesawat di Bogor, Jawa Barat.
Cerita tersebut disampaikan Komjen Purn Nanan ketika dirinya melayat ke rumah duka Marsma TNI Fajar Adriyanto di Jalan Triloka XI, Komplek TNI AU, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (4/8/2025).
Nanan Soekarna sendiri adalah pensiunan polisi dengan dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.
Nanan memulai kariernya di Polri setelah lulus dari Akademi Kepolisian pada 1978.
Setelah lulus dari AKABRI Polisi, ia sempat bertugas sebagai Dan Unit Patko Sabhara Polda Metro Jaya pada 1979.
Hingga kemudian ia ditugaskan ke berbagai satuan polisi di beberapa wilayah Indonesia.
Nanan juga mengikuti berbagai pendidikan di Polri, mulai Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1986, Sespimpol pada 1995, Seskogab (sekarang Sesko TNI atau Sespimti Polri) pada 1999 dan Lemhannas pada 2005.
Nanan tercatat pernah menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya (2003-2004), Kapolda Kalimantan Barat (2004-2006) dan Staf Ahli Sosial Politik Kapolri (2006-2008).
Ia kemudian menjabat Kapolda Sumatera Utara (2008-2009), Inspektur Pengawasan Umum Polri (2009-2011) hingga akhirnya Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (2011-2013).
Pecinta dirgantara
Setelah pensiun, Nanan diketahui aktif di berbagai bidang, satu di antaranya dalam komunitas penerbang sipil dan dikenal sebagai sosok yang mencintai dunia dirgantara.
Ia merupakan anggota dari Indonesia Flying Club (IFC), sebuah komunitas yang mewadahi para penerbang sipil untuk kegiatan edukatif dan rekreatif di berbagai daerah.
"Kemarin, kemarin ngajak kami terbang di Bandung. Minggu lalu di Bandung, hari ini memang di Bogor, tapi kami ada kegiatan otomotif lain," ujar Nanan kepada wartawan, Minggu.
Menurut Nanan, dirinya tidak sempat memenuhi ajakan terbang tersebut karena memiliki agenda lain.
Ia pun mengaku terkejut ketika mendengar kabar Marsma Fajar mengalami kecelakaan penerbangan Minggu pagi.
Lebih lanjut, Nanan mengenal almarhum sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan penerbangan.
"Ya kebetulan saya polisi, beliau AURI, tapi kami satu hobi, beliau penerbang tempur, kalau kami penerbang sport. Jadi kami belajar bersama-sama dan beliau adalah instruktur kami di penerbang sport, dan beliau yang selalu menyemangati kami para penerbang sport dan beliau yang paling rajin, setiap minggu pasti terbang," ucapnya.
"Maka itu, kami sangat kehilangan dan atas nama teman-teman penerbang sport menyampaikan belasungkawa yang tak terhingga untuk beliau, kita doakan untuk beliau diterima di-Sisinya, diampuni segala dosa dan kesalahannya," lanjut dia.
Di hari yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melayat ke rumah duka Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto
Pantauan Wartakotalive.com di Komplek TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan, Agus tiba sekira pukul 18.28 WIB. Ia tak lama berada di rumah duka itu.
Jenderal Agus kemudian mengenang Marsma Fajar sebagai pribadi yang hangat dan murah senyum.
"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. Mudah-mudahan terbaik untuk beliau," ujar Agus di Kompleks TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025).
Agus mengungkapkan, dirinya pernah menempuh pendidikan bersama Marsma Fajar di Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) pada 2014–2015.
Ia mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima Allah SWT dan ditempatkan di sisi-Nya," tuturnya.
Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Fajar Adriyanto merupakan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU).