TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sorak sorai pendukung saling bersahutan saat perlombaan permainan gobak sodor dimulai di GOR Raden Mas Said Kabupaten Karanganyar, Senin (4/8/2025).

Nova bersama empat orang rekan setimnya bersiap di lapangan untuk menghalau lawan yang mencoba menerobos.

Laki-laki 38 tahun itu terlihat merentangkan kedua tangannya untuk mencoba meraih anggota badan lawan yang berupaya melewati garis pertahanannya.

Sesekali dia berhenti sejenak mengisi tenaga sembari tangannya memegang pinggang.

Meski usia tidak muda lagi, Nova tampak bersemangat mengikuti permainan tradisional yang pernah dimainkannya semasa duduk di bangku sekolah menengah pertama itu.

"Bisa nostalgia, sama nguri-uri dolanan (melestarikan permainan) tradisional yang jarang dimanikan anak zaman sekarang," kata ayah tiga anak itu kepada Tribunjateng.com, usai acara.

Menurutnya menang kalah bukan menjadi prioritas utama dalam perlombaan kali ini.

Dia merasa senang dapat berpartisipasi mengikuti permainan tradisional dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-80 RI.

Ada sebanyak 88 tim dari Organisasi Perangkat Daerah, BUMD, instansi serta kecamatan yang mengikuti perlombaan permainan tradisional yang digelar selama tiga hari mulai hari ini hingga  Rabu (6/8/2025).

Ketua Panitia, Suparno menerangkan, perlombaan ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-80 RI di wilayah Kabupaten Karanganyar. Ada 51 tim putra dan 37 tim putri yang mengikuti perlombaan ini.

"Lomba ini bertujuan memupuk kekompakan, kerjasama tim, yang tidak lepas dari semangat perjuangan para pahlawan dalam merebut Kemerdekaan RI," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengatakan, gobak sodor adalah permainan tradisional warisan budaya serta salah satu cabang olahraga rekreasi yang efektif untuk meningkatkan kekompakan.

"Filosofi di balik permainan ini tentu saja tetap menjaga kekompakan dan semangat gotong royong, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang diharapkan.

Selamat bertanding, jaga sportivitas.

Kita semua bertanding tidak hanya untuk menjadi juara, tapi juga untuk menjaga kekompakan dan menggugah semangat dalam meneruskan pembangunan bangsa," tuturnya saat membuka perlombaan tersebut. (Ais).