Capaian kami di Jawa Tengah sudah 5,7 juta sasaran. Kalau di Indonesia baru 15 jutaan orang. Jadi, kami sudah sepertiga sendiri
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mencatat capaian Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di wilayah tersebut sampai saat ini sudah mencapai sepertiga dari capaian secara nasional.
"Capaian kami di Jawa Tengah sudah 5,7 juta sasaran. Kalau di Indonesia baru 15 jutaan orang. Jadi, kami sudah sepertiga sendiri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno di sela tinjauan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terhadap Program CKG di SLB Negeri Semarang, Senin
Ia mengatakan capaian tersebut patut diapresiasi karena menunjukkan tingginya antusias masyarakat untuk memeriksakan kesehatan mereka dan menyukseskan Program CKG.
Terutama, kata dia, peran pemerintah kabupaten/kota dalam menyukseskan pelaksanaan Program CKG di daerahnya masing-masing serta pemerintah pusat yang terus memberikan dukungan.
"Capaian nasional (CKG) kita support sepertiga. Kan ini bagi kami sesuatu yang sangat penting," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, total pendaftar Program CKG di Jateng hingga 3 Agustus 2025 mencapai 5.759.192 orang, sedangkan yang sudah hadir mencapai 5.601.055 orang.
Data secara nasional tercatat pendaftaran Program CKG mencapai 16.757.827 orang dan yang hadir dan sudah tertangani sebanyak 15.999.788 orang.
Ia mengatakan tentu semuanya ingin anak-anaknya sehat, sehingga Program CKG sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, termasuk anak-anak.
Menurut dia, sekarang ini yang banyak tidak disadari adalah obesitas, sebab banyak orang yang menganggap bahwa anak gemuk pasti sehat, padahal tidak demikian.
"Masalah obesitas anak-anak. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Kalau anaknya gendut kayanya sehat, belum tentu," katanya.
Karena itu, kata dia, pemeriksaan kesehatan melalui Program CKG berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan anak-anak agar bisa ditangani sejak dini jika ditemukan gangguan.
"Harapannya adalah anak-anak kita ini adalah menjadi harapan ke depan, apalagi kita menuju Indonesia Emas tahun 2045. Itu tertumpu di anak-anak kita," katanya.
Sementara itu Direktur Jenderal SDM Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yuli Farianti menjelaskan Program CKG untuk sekolah rakyat sudah dimulai sejak 14 Juli lalu dan khusus untuk seluruh siswa sekolah diluncurkan Senin ini.
Bagi anak yang tidak bersekolah, ia menegaskan tidak perlu khawatir karena tetap menjadi sasaran Program CKG karena rentang usianya yakni anak-anak mulai 7-17 tahun.