Fomo Kibarkan Bendera One Piece, Rumah Pria di Tuban Ini Mendadak Didatangi Aparat Gabungan
Ines Noviadzani August 04, 2025 06:34 PM

Grid.ID - Rumah seorang pria mendadak didatangi aparat gabungan usai kibarkan bendera One Piece. Ngaku tidak bermaksud menyindir siapa pun.

Menjelang HUT ke-80 RI, fenomena bendera One Piece mendadak viral di media sosial. Bendera One Piece dikibarkan di rumah atau kendaraan kini terlihat masif dilakukan masyarakat.

Salah satunya adalah A (26). Ia merupakan warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.

A mendadak didatangi aparat gabungan usai mengibarkan bendera One Piece di rumahnya. Ia pun lantas menjelaskan soal maksud dan tujuannya.

Pengakuan A, ia hanya mengikuti trend yang sedang viral di TikTok. Selain itu, ia juga memang menyukai anime One Piece.

"Alasan pertama sih sebenarnya cuma FOMO, cuma ikut-ikutan kayak trend TikTok, selain itu juga suka animenya," ujarnya, dikutip dari Tribun Jatim.

Ia bahkan tak menyangka saat aksinya justru akan berujuang serius didatangi petugas gabungan. Petugas yang mendatangi rumahnya berasal dari Polsek, Koramil, pihak kecamatan, desa, hingga intel Kodim.

"Nggak nyangka bakal didatengin segitu banyaknya aparat."

"Bendera tak kibarkan Jumat sore, kemudian malam tak turunkan karena feeling-ku udah nggak enak. Ternyata bener, pagi-pagi dicariin orang," jelas A.

Petugas juga tidak menjelaskan secara rinci mengapa pengibaran bendera One Piece dilarang. Namun A mengimbau semua orang agar tidak melakukan hal yang serupa.

"Intinya jangan dikibarkan terus kalau ada teman-temannya yang lain misal mau mengibarkan, nggak usah," tandasnya.

Menjelang perayaan HUT ke-80 RI, masyarakat tengah dihebohkan dengan pengibaran bendera One Piece. Fenomena pun semain masif jelang 17 Agustus.

Dilansir dari Kompas.com, anggota DPR dari Farksi Partai Golkar, Firman Soebagyo turut menyoroti fenomena tersebut. Ia bahkan menyebut hal itu sebagai salah satu simbol perlawanan kepada pemerintah.

Selain itu, ia juga menilai tindakan tersebut sebagai salah satu bentuk kemerosotan pemahaman terhadap ideologi negara. Sekaligus provokasi yang berbahaya jelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.