Ijazah Jokowi Disita, Roy Suryo: Jangan Sampai Polda Metro Jaya Kebakaran, Nanti Hilang Lagi
GH News August 05, 2025 08:06 PM

Pakar telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, berharap Polda Metro Jaya, Jakarta, tidak kebakaran karena sedang menyimpan ijazah milik Presiden ke7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi telah diperiksa sebagai saksi pelapor di Mapolresta Solo terkait kasus dugaan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Rabu (23/7/2025).

Setelah pemeriksaan, ijazah Jokowi disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Terkait penyitaan tersebut, Roy Suryo berharap markas Polda Metro Jaya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 55, RT.5/RW.3, Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, tidak mengalami kebakaran.

Ia berharap akan hal tersebut agar ijazah Jokowi tidak disebutsebut hilang karena kebakaran.

"Soal ijazah disita ini semoga jelas. Tadi ada berita pabrik mebel kebakaran, jangan sampai Polda Metro kebakaran. Nanti kalau kebakaran hilang lagi," kata Roy Suryo, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (5/7/2025).

Barubaru ini, Roy Suryo dan sejumlah pihak melayangkan somasi kepada Jokowi tudingan adanya orang besar di balik isu ijazah palsu Jokowi.

Somasi dilayangkan oleh Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis pada Senin (4/8/2025).

Kuasa Hukum Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Ahmad Khozinudin, menyebut bahwa Jokowi tanpa merujuk pada data telah menyebarkan fitnah saat mengungkap ada "orang besar" di balik isu ijazah palsu.

"Bahwa saudara (Jokowi) tanpa merujuk data dan menunjuk pribadi yang spesifik, mengedarkan fitnah atas perjuangan konstitusional klien kami dalam mengungkap kebenaran tentang isu ijazah palsu dengan mengatakan ‘ada orang besar’ di balik perjuangan klien kami," kata Ahmad.

"Tuduhan dan fitnah yang saudara lontarkan sangat menyakitkan, karena itu sama saja saudara telah mengatakan kepada klien kami sebagai pion politik yang dikendalikan oleh orang besar," lanjutnya.

Melalui somasi tersebut, Ahmad meminta Jokowi mencabut pernyataannya terkait adanya orang besar di balik upaya Roy Suryo mengungkap kasus ijazah palsu tersebut.

Dia juga meminta Jokowi meminta maaf kepada Roy Suryo atas tuduhan tersebut.

"Kami minta saudara (Jokowi) mencabut pernyataan ada orang besar di balik perjuangan klien kami sekaligus meminta maaf secara terbuka di hadapan publik," ujarnya.

Roy Suryo sebut eks rektor UGM diperiksa polisi

Roy Suryo menyebut mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sofian Effendi, diperiksa oleh polisi di kediamannya di Yogyakarta.

Sofian Effendi menjadi sorotan publik karena terangterangan menyatakan mantan Presiden Joko Widodo tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM. Ia juga menyebut ijazah Jokowi palsu.

Mantan rektor UGM periode 20022007 tersebut telah menarik ucapan yang sempat ditayangkan di podcast YouTube Balige Academy milik ahli digital forensik Rismon Sianipar.

Setelah peristiwa itu, Roy Suryo menyebut rumah Sofian Effendi di Yogyakarta didatangi oleh aparat yang mengaku dari kepolisian.

Roy mengatakan, kedatangan polisipolisi tersebut untuk memeriksa Sofian Effendi.

Menurut Roy Suryo, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 26 Juli 2025.

"Di rumahnya (Soffian Effendi) didatangi tanpa pemberitahuan kemudian petugas yang mengaku dari kepolisian," kata Roy Suryo, dikutip dari YouTube Official iNews, Kamis (31/7/2025).

Roy Suryo menjelaskan, Sofian Effendi diperiksa selama 12 jam sejak pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

"Ini negara apa. Saya makin nggak mengerti. Memeriksa Prof Sofian Effendi," ujarnya.

Roy mengaku ia mendapat informasi Sofian Effendi diperiksa polisi dari para tokohtokoh sekaligus purnawirawan jenderal di wilayah Jogja.

"Yang memberitahu saya adalah tokohtokoh dari Jogja, termasuk dari para jenderal," kata dia.

Roy Suryo juga menyoroti cara pemeriksaan polisi terhadap Sofian yang menurutnya tidak lazim.

Pasalnya, usia Sofian Effendi telah mencapai 80 tahun.

Mantan politisi Partai Demokrat itu menilai perlakuan tersebut tidak manusiawi.

"Saya sedih mendengar ini karena beliau kan Prof Sofian Effendi usianya sudah 80 tahun, kenapa harus diperiksa dengan caracara yang tidak wajar. Menurut saya nggak wajar," ujarnya.

Menurut Roy, polisi yang memeriksa Sofian Effendi itu adalah polisi yang melakukan pemeriksaan di Solo, Jawa Tengah.

"Prof Sofian didatangi sekalian karena mumpung mereka (polisi) dari Solo kemudian datang ke Jogja memeriksa prof Sofian," tutur Roy Suryo.

Roy Suryo sebut acara reuni Jokowi jadi bahan tertawaan

Roy Suryo menyebut bahwa acara reuni Jokowi dengan alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan tahun 1980 menjadi bahan tertawaan.

Jokowi dan Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 mengadakan reuni yang digelar di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

Para peserta reuni dengan tajuk Spirit 80 Guyub Rukun Migunani itu kompak mengenakan seragam berwarna biru, kecuali Jokowi yang mengenakan kemeja putih sendiri.

Roy Suryo menilai bahwa acara reuni tersebut dilakukan secara mendadak karena adanya kekhawatiran terkait dengan isu ijazah palsu Jokowi.

Pria berusia 57 tahun itu juga menyebut bahwa acara reuni tersebut merupakan hal yang sangat lucu.

"Bahkan acara hari ini yang diselenggarakan pun di Jogja, reuni dadakan yang sangat lucu itu, itu juga menunjukkan kekhawatiran luar biasa, dan dia sangat kelihatan post power syndrome," kata Roy Suryo, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Sabtu (26/7/2025).

Roy Suryo menyebut, acara reuni ini juga menjadi bahan tertawaan di seluruh kalangan grup UGM.

"Dan menjadi bahan tertawaan. Itu menjadi bahan tertawaan di semua grup UGM," kata dia.

"Jadi reunireunian itu jadi bahan tertawaan. jadi kan makin menunjukkan kelasnya ini," sambungnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.