Kasihan! Pedagang Kue di Kota Pelaihari Jadi Korban Uang Palsu Rp 100 Ribu
Mulyadi Danu Saputra August 07, 2025 02:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Uang palsu (upal) ditengarai beredar di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Bahkan kabarnya telah ada pedagang yang jadi korban.


Informasi dihimpun banjarmasinpost.co.id, Rabu (6/8/2025), kabar beredarnya upal ini merebak sekitar dua hari terakhir. Di warung-warung kopi di Kota Pelaihari, hal itu jadi perbincangan hangat.


Apalagi dugaan beredarnya upal tersebut diperkuat oleh adanya unggahan video berdurasi 39 detik di sosial media. Tampak seorang pedagang buah di Kota Pelaihari memperlihatkan selembar uang kertas pecahan Rp 100 ribu yang diyakini palsu.


Keyakinan palsunya uang itu karena setelah dicek secara teliti, terlihat gambar dua tokoh nasional (Ir Soekarno-Drs Mohammad Hatta) yang ada pada uang kertas tersebut tak jernih terlihat (agak buram).


Selain itu, terlihat pula garis putih melintang, bekas lekukan lipatan yang menandakan tintanya tak padu. Pada beberapa bagian juga tampak warna yang memudar seperti luntur.


Hal ini memunculkan kerisauan di kalangan warga. Terutama yang berjualan makanan atau minuman dan lainnya. "Jadi waswas juga. Soalnya sepintas memang kayak asli. Apalagi kalau malam, penerangan kurang," ucap Rahmat, warga Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari.


Yandi, pedagang kuliner juga merasakan hal serupa. Kini, dia harus mengecek lebih dulu uang kertas dari pembeli. Apabila bila pecahan Rp 100 ribu. "Sebenarnya gak enak juga kepada pembeli. Tapi demi kebaikan bersama, ya harus dilakukan. Tapi, ya diam-diam saja mengeceknya," ujar dia.


Yandi mengatakan, berdasar kabar beredar, saat ini beberapa orang jadi korban. Di antaranya pedagang kuliner di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari. Lalu pedagang buah hingga pemilik jasa laundry. 


Merebaknya informasi ini, langsung disikapi aparat setempat. Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Pelaihari bergerak di lapangan lakukan penyelidikan. Mereka juga menindaklanjuti video yang beredar di sosial media.


Di video itu, seorang pedagang makanan (kue) jadi korban peredaran upal tersebut. Dia berjualan di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari. 


Pada Selasa (5/8), beberapa anggota Polsek Pelaihari telah menemui pedagang tersebut guna menggali kronologi hingga upal tersebut didapat.


"Kami sudah mendatangi ke tempat acil (pedagang itu), sambil pulbaket di lapangan," ucap Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan melalui Kapolsek Pelaihari, Iptu Benny Wishnu Wardhany. Berdasar penuturan pedagang tersebut, upal itu berasal dari satu pembeli. Kejadiannya sekitar dua pekan lalu.


Diketahui  palsu, sebab setelah dicek tampak perbedaan ketajaman warna dan gambar pada uang pecahan Rp 100 ribu tersebut. Ada berapa lembar uang palsu tersebut? "Satu lembar," sebut Benny.


Lebih lanjut, kapolsek mengimbau kalangan warga khususnya pedagang, ketika menerima uang agar lebih dulu dicek. Caranya yakni disentuh secara merata, maka akan terasa perbedaan kertasnya.


Kemudian diterawang. Apabila asli maka akan terlihat benang dan tiga dimensi yang melintang pada uang kertas tersebut. "Gambar pada uang asli tidak buram atau pecah dan warna tidak luntur. Kemudian benang pengaman tertanam dalam kertas dan terlihat apabila diterawang," beber Benny. (banjarmaspinpost/bl roynalendra n)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.