Grid.ID- Warga Bekasi bernama Adrian (32) menjadi korban penipuan online yang terbilang canggih. Rekening bank miliknya dikuras habis. Beginilah kronologipenipuan modus KTP Digital palsu yang dialami Adrian.
Insiden tragis ini terjadi setelah Adrian mengikuti serangkaian instruksi dari seseorang yang mengaku sebagai petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bekasi. Dengan modus aplikasi KTP digital palsu, ponsel Adrian berhasil dikendalikan dari jarak jauh oleh pelaku.
Alhasil, uang sebesar Rp66 juta miliknya raib dalam hitungan menit. Kasus ini menjadi peringatan akan bahaya penipuan yang berkedok layanan pemerintah. Untuk mengetahui kejadian selengkapnya, berikut kronologipenipuan modus KTP Digital yang dialami Adrian.
Mengutip Kompas.com, Rabu (6/8/2025), kronologi penipuan modus KTP digital palsu ini berawal ketika Adrian menerima pesan dari nomor tak dikenal melalui WhatsApp. Pelaku mengaku dari Disdukcapil Bekasi.
Ia menyebut data KTP digital Adrian tidak terdaftar. Adrian pun merasa curiga. Ia mengecek aplikasi KTP digitalnya.
Ternyata, datanya memang tidak ditemukan. Ia kemudian mengikuti arahan pelaku. Pelaku mengatakan akan menghubungkan Adrian ke petugas lain.
Setelah dihubungi oleh nomor yang berbeda, Adrian diminta mengunduh sebuah aplikasi. Ia harus mengunduh aplikasi itu dari sebuah situs bernama digitalktp.online.
Ia juga diminta menonaktifkan Play Store sementara. Ia diminta mengaktifkan fitur aksesibilitas di pengaturan ponselnya. Fitur ini memungkinkan aplikasi lain untuk mengendalikan perangkatnya.
Adrian menuruti semua instruksi itu. Ia tidak curiga karena ikon aplikasi yang dikirimkan sangat mirip dengan aplikasi resmi.
"Sepengalaman saya website dari pemerintah emang mirip-mirip aja. Appsnya kalo dari iconnya persis seperti yang dari disdukcapil," ucap dia, dikutip dari Tribun Jatim.
Selama proses instalasi, ponsel Adrian tidak dapat digunakan. Layarnya hanya menampilkan persentase proses dari 1% hingga 100%.
Adrian tidak bisa keluar dari aplikasi atau membuka notifikasi lain. Saat itu, pelaku diduga mengendalikan ponselnya dari jarak jauh.
Pelaku meminta sidik jari, verifikasi wajah, serta membuat PIN dan sandi baru. Tanpa disadari, Adrian memberikan akses penuh ke ponselnya. Ia bahkan diminta membuat PIN dan sandi yang kebetulan mirip dengan salah satu akun mobile banking-nya.
Setelah proses selesai, Adrian baru bisa mengendalikan ponselnya. Ia langsung memeriksa mobile banking-nya.
Ia terkejut karena seluruh saldo di rekeningnya sudah terkuras habis. Total kerugian mencapai Rp66 juta. Uang itu dikirim ke rekening atas nama Adi Susanto.
Adrian telah membuat laporan ke polisi. Namun, laporan itu dibuat terutama untuk keperluan laporan ke bank.
Hingga kini, Adrian belum mendapatkan tindak lanjut dari pihak kepolisian maupun bank. Kasus ini menunjukkan betapa rentannya data pribadi kita.
Kronologipenipuan modus KTP Digital palsu yang dialami Adrian ini juga menjadi bukti bahwa para pelaku kejahatan siber semakin pintar. Mereka bisa memanipulasi korban dengan sangat rapi.