Pariaman (ANTARA) - Tradisi membangun rumah dan tempat ibadah umat Islam di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) yakni 'Batagak Kudo-kudo' masuk ke dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di Kementerian Kebudayaan RI pada 2025.
"Warisan budaya seperti Batagak Kudo-kudo bukan sekadar tradisi namun merupakan identitas dan jati diri masyarakat Padang Pariaman yang perlu dijaga dan dilestarikan, serta diwariskan kepada generasi berikutnya," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang, Kamis.
Oleh karena itu, lanjutnya dengan diakuinya budaya lokal ke tingkat nasional tersebut maka dapat menjadi tonggak dalam pelestarian yang membanggakan bagi warga setempat karena terus mempertahankan tradisi itu.
Ia menyampaikan sertifikat pengakuan dari pemerintah pusat untuk tradisi yang telah dipertahankan oleh warga tersebut diterima oleh John Kenedy Azis dari kementerian terkait melalui Gubernur Sumbar di Padang pada Selasa (5/8).
Pada kesempatan itu, Padang Pariaman juga menerima pengakuan kesenian tradisional khas daerah yaitu 'Katumbak' sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
'Batagak Kudo-Kudo' atau menegakkan kuda-kuda merupakan tradisi yang erat kaitannya dengan nilai gotong royong dalam membangun rumah atau surau dan masjid. Istilah 'Batagak Kudo-kudo' memiliki arti memasang komponen utama dari rangka atap bangunan dengan cara digotongroyongkan baik dengan tenaga maupun materi.
Sedangkan 'katumbak' merupakan kesenian yang menggunakan harmonium dan gendang sebagai instrumen utama serta berkembang di tengah masyarakat Padang Pariaman dan Kota Pariaman. Musik ini lahir dari perpaduan beragam unsur budaya di antaranya Minang, Melayu, dan India yang menghasilkan karakter musikal terutama dari sisi lagu dan aransemen.
Sejalan dengan itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman Dedi Spendri mengatakan pendaftaran tradisi tersebut dilaksanakan pada tahun lalu dan baru keluar sertifikatnya tahun ini.
Ia menyampaikan yang didaftarkan sebagai warisan budaya di Kementerian Kebudayaan RI untuk 'Batagak Kudo-kudo'' yaitu aktivitas gotong royong masyarakat untuk mendirikan rumah ibadah dan membantu warga dalam membangun rumahnya.
"Dalam 'Batagak Kudo-kudo' tersebut terlihat bagaimana peran dari masyarakat," ujarnya.
Sedangkan 'katumbak', lanjutnya diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh kementerian terkait yaitu cara bermainnya yang unik.