BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Justin Hubner, bicara tentang lika-liku karirnya dalam sepak bola.
Hubner jadi sosok yang diproyeksikan sebagai pemain masa depan milik timnas.
Datang dengan status pemainWolverhampton U-21, membuat namanya semakin menjadi sorotan saat itu.
Namun, karirnya tidak berjalan mulus karena kesempatan promosi ke tim senior Wolves tak kunjung tiba dan peminjamannya ke Cerezo Osaka tidak berjalan mulus.
Kondisi berbeda justru terjadi saat dia bertugas di timnas karena banyak dukungan yang selalu mengalir.
Justin Hubner menjelaskan, timnas Indonesia benar-benar merubah pola pikirnya tentang sepak bola.
Semua yang ada di skuad Garuda akan mendapatkan perhatian dari suporter bahkan mereka akan berebut mendapatkan foto dengan pemain.
Ini menjadi pengalaman yang cukup membekas karena suporter benar-benar ingin dekat dengan pemain idolanya.
"Kadang-kadang aku juga nggak bisa percaya."
"Aku cuma merasa seperti anak biasa yang main sepak bola, tapi mereka melihatnya secara berbeda di sana."
"Kamu melihat orang-orang menangis yang berlari mengejarmu, karena mereka sangat ingin berfoto bersamamu," kata Justin Hubner dilansir BolaSport.com dari laman NOS.
Masih berusia 21 tahun, kondisi ini tentu memberikan dilema yang cukup mendalam.
Dia harus menerima saat pergerakannya menjadi konsumsi publik yang akan menjadikan pro dan kontra.
Namun, dia coba bijak dengan menerima kondisi yang ada karena ini harus dilewati dengan baik dan karirnya baru dimulai di Belanda.
"Lalu, di akhir hari, aku berpikir: wow, semua ini benar-benar terjadi."
"Untuk mendapatkan status seperti itu di Eropa, kamu harus menjadi pemain besar dari Premier League. Ini benar-benar aneh," terangnya.
Mendapatkan sorotan yang luas bukan berarti tanpa resiko.
Pemain Fortuna Sittard ini masih saja menerima ujaran kebencian yang dikirimkan melalui media sosialnya.
Menurutnya, hal tersebut sebenarnya sudah berlebihan tapi masih banyak dukungan positif yang selalu mengalir.
"Foto-foto, pengikut, dan acara-acara indah adalah sisi positifnya, tapi aku juga mendapat banyak kebencian online."
"Kamu mendapat hal-hal paling aneh. Aku sering mendapat ancaman kematian. Itu tidak normal, tapi aku mencoba menghadapinya."
"Itu berjalan cukup baik bagiku. Sebagian besar tanggapan positif, dan itulah yang aku fokuskan," tutupnya.