Disambut Semangat Warga, Desa Brambang Jombang Jadi Miniatur Indonesia Lewat Kostum Aneka Budaya
Deddy Humana August 11, 2025 01:32 AM

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Sejak muncul muncul dan diramaikan di Jember beberapa tahun silam, desain kostum fantasi menjadi trendsetter baru bahkan sampai di desa-desa. 

Hal itu juga terlihat di Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang saat kemeriahan karnaval menyambut HUT Ke-18 RI, Minggu (10/8/2025).

Sejak pagi, langit cerah mewarnai kemeriahan yang sedang berlangsung. Dari kejauhan, dentuman drumband bercampur sorak-sorai penonton sudah terdengar, mengundang rasa penasaran yang melintas.

Di jalan utama desa, ribuan warga dari Dusun Brambang, Pranggang, dan Legarang tumpah ruah. Mereka tidak sekadar berjalan, tetapi menari, melambaikan tangan, dan memamerkan kreasi busana yang disiapkan berhari-hari sebelumnya. 

Kostum bercorak merah-putih, pakaian adat dari berbagai daerah, hingga riasan wajah yang memerlukan sentuhan detail, semua tampil memukau.

Tak hanya manusia yang berdandan, kendaraan pun ikut berganti rupa. Sepeda motor disulap menjadi naga warna emas, truk dihias seperti rumah adat lengkap dengan tiang dan ukiran. 

Sementara mobil bak terbuka diubah menjadi panggung mini tempat penari cilik menampilkan tarian daerah. Aroma bunga segar dan cat semprot yang masih baru tercium samar di udara.

Di sisi jalan, penonton berdiri berlapis-lapis. Anak-anak kecil memegang bendera plastik kecil, melambai setiap kali rombongan lewat. Lansia yang duduk di kursi plastik tampak tersenyum, sesekali mengangguk bangga melihat cucu-cucu mereka ikut berbaris.

Luluk (45), peserta dari Dusun Legarang, tampak sumringah meski keringat mengalir di pipinya.

Kostum kebaya merah yang dikenakannya terlihat kontras dengan payung hias emas di tangannya. "Sekali setahun, jadi harus total. Ini cara kami menghormati perjuangan para pahlawan," ucapnya. 

Diana (29), warga Dusun Pranggang yang ikut memeriahkan pawai dengan mengenakan busana adat Minangkabau, mengaku bangga bisa berpartisipasi.

"Saya senang sekali, soalnya di sini kita bisa belajar dan mengenalkan budaya dari daerah lain. Anak-anak juga jadi tahu kalau Indonesia itu kaya sekali," ungkapnya. 

Kepala Desa Brambang, Nur Rohmah, yang mengenakan busana manten Jawa dengan siger berkilau di kepala, berjalan di barisan depan. 

Kehadirannya disambut tepuk tangan warga. "Antusias warga luar biasa. Semoga ini menjadi pengikat persaudaraan di desa kita," ungkapnya. 

Di sepanjang rute pawai, suasana terasa seperti pesta rakyat. Warna-warni, musik, tawa, dan kebersamaan menyatu. Desa Brambang seperti jadi miniatur Indonesia lewat parade busana adat berbagai daerah itu.

"Semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa hidup bukan sekadar slogan, tetapi napas yang menghidupkan langkah-langkah warga Desa Brambang. Harapannya semangat ini terus terjaga meskipun diluar perayaan HUT RI Ke-80," pungkasnya. ****

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.