---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Setiap program baru tentu ada saja tantangannya. Termasuk juga program atau konsep Kampus Berdampak yang diperkenalkan Kemendiktisaintek RI pada pertengahan 2025 lalu itu.
Artikel ini akan membahas tentang apa tantangan umum dalam implementasi Kampus Berdampak. Semoga bermanfaat.
Pengertia Kampus Berdampak
Apa itu Kampus Berdampak? Sebagaimana dikutip dari Kemdiktisaintek.go.id, program Diktisaintek Berdampak atau dikenal sebagai Kampus Berdampak punya tujuan menetapkan arah baru kebijakan kementerian yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.
Menurut Dirjen Dikti Khairul Munadi, sebagaimana dikutip juga dari kemdiktisaintek.go.id, adalah aktualisasi dari nilai-nilai luhur Ki Hadjar Dewantara tentang "Dengan ilmu kita menuju kemuliaan, dengan amal kita menuju kebajikan".
Secara lebih lanjut dia mengatakan bahwa "Kampus berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat. Sehingga nantinya peran perguruan tinggi itu diharapkan menjadi pusat solusi yang nyata untuk masyarakat, selain itu juga perguruan tinggi diharapkan menjadi motor inovasi sosial dan ekonomi berkelanjutan. Kemudian paling tidak kalah penting juga menjadi mediator kolaborasi antar pihak," katanya.
Kurikulum yang selaras dengan konsep Kampus Berdampak memiliki ciri utama fokus pada penyelesaian masalah nyata di masyarakat, melibatkan berbagai pihak, berorientasi pada dampak nyata, dan berkelanjutan. Kurikulum ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Lalu apa tantangan umum dalam implementasi Kampus Berdampak?
Tantangan umum dalam implementasi kampus berdampak di antaranya adalah kesiapan kampus dan mahasiswa, koordinasi internal, pemahaman dan kesiapan dosen, serta keselarasan antara kurikulum dan program Kampsu Berdampak. Selain itu tantangan juga muncul dalam hal administrasi, termasuk konversi SKS, dan ketersediaan sumber daya yang memadai, seperti fasilitas dan pendanaan.
1. Kesiapan Kampus dan Mahasiswa
Tidak semua kampus, terutama yang berada di daerah, memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan opsi pembelajaran berkualitas bagi mahasiswa dalam program Kampus Merdeka atau Kampus Berdampak.
2. Koordinasi Internal
Koordinasi antar fakultas dan program studi seringkali belum berjalan optimal, menyebabkan kebingungan mahasiswa terkait administratif dan konversi SKS.
3. Pemahaman dan Kesiapan Dosen
Pemahaman dan minat dosen terhadap program MBKM juga bervariasi. Beberapa mungkin belum siap untuk mengajar dengan metode experiential learning yang menjadi ciri khas MBKM.
4. Keselarasan Kurikulum
Kurikulum yang sangat terstruktur di dalam kelas mungkin perlu disesuaikan agar sesuai dengan bentuk pembelajaran MBKM, yang menekankan pembelajaran dari pengalaman.
5. Administrasi dan Konversi SKS
Mahasiswa seringkali merasa kesulitan dalam proses administrasi dan konversi SKS untuk program di luar kampus.
6. Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya seperti kompetensi staf, kerjasama dengan pihak eksternal, fasilitas, dan pendanaan juga menjadi tantangan dalam implementasi MBKM.
7. Jaringan dan Komunikasi
Jaringan internet yang kurang memadai atau kesulitan komunikasi dapat menghambat pelaksanaan program dan koordinasi.
8. Motivasi dan Keterlibatan Mahasiswa
Beberapa mahasiswa mungkin merasa kurang termotivasi atau kesulitan dalam mengikuti program MBKM, terutama jika penempatan magang tidak relevan dengan bidang studi mereka.
9. Perubahan Paradigma
Diperlukan perubahan paradigma dalam perguruan tinggi, dari fokus pada pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran yang lebih terbuka, fleksibel, dan memanfaatkan teknologi.
10. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat
Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat seringkali hanya berakhir sebagai laporan, kurang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.