Grid.ID - Terungkap motif pembunuhan pegawai BPS di Halmahera Timur. Pelaku tega gasak uang korban karena terlilit judol (judi online).
Kasus pembunuhan menimpa seorang pegawai BPS Halmahera Timur. Korban diketahui berinisial KLP.
Jasad korban ditemukan membusuk di rumah dinas BPS Halmahera Timur pada Kamis (31/7/2025). Penemuan jasad KLP memunculkan banyak pertanyaan terkait kematiannya.
Rupanya ia dihabisi dengan keji oleh rekan kerjanya sendiri berinisial AH (27) pada Sabtu (19/7/2025). Lokasi pembunuhan pegawai BPS ini berada di rumah dinas Kantor BPS Kabupaten Halmahera Timur di Jalan Trans Halmahera, Soafimalaha, Kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.
Dilansir dari Kompas.com, kronologi pembunuhan yang dilakukan AH terhadap KLP terungkap saat proses rekontruksi. Sebelum hari kejadian, pelaku AH ternyata mendatangi KLP dan meminta pinjaman Rp 30 juta.
Namun korban menolak untuk meminjamkan uang. Penolakan itu membuat pelaku sakit hati dan merencanakan aksi pembunuhan sadis tersebut.
AH memanfaatkan kunci pintu kamar rumah dinas yang dimiliki AFM, calon istrinya, untuk menyusup masuk dan memperhatikan gerak-gerik KLP. Diketahui pelaku berada di kamar itu selama dua hari hingga ia menjalankan aksi kejinya saat rumah dinas sedang sepi.
Pada pukul 05.22 WIT, pelaku memasuki kamar korban dan menyekapnya. Kedua tangan korban diikat, sementara mulutnya dilakban.
Dalam penyekapan itu, pelaku juga melakukan pelecehan seksual dan memaksa korban untuk memberikan uang yang diminta. Ia juga mengambil ponsel korban dan meminta password dan memindahkan uang sebanyak Rp 38 juta ke rekening pelaku.
Siasat licik pelaku tak sampai di situ, ia juga melakukan pinjaman online atas nama korban dan mendapatkan Rp 50 juta. Selain itu, ia juga turut mengambil uang tunai yang ada di kamar korban.
Dalam pemeriksaan terungkap bahwa uang tersebut akan digunakan pelaku AH untuk membayar utang judol (judi online) dan sebagian lagi dipakai untuk kembali bermain judi online. Hal itu membuatpelaku AH tega membekap korban untuk menghilangkan nyawa menggunakan bantal. Korban pun sempat kehilangan kesadaran dan lemas sebelum akhirnya mengalami kejang-kejang dan meninggal dunia.
Setelah terungkap motif pembunuhan pegawai BPS di Halmahera Timur, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD Maba untuk diautopsi. Korban yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah, diduga dihabisi dua minggu sebelum jasadnya ditemukan.
Dilansir dari Tribunnews, pelaku menutupi kematian korban dengan mengajukan cuti atas nama korban. Selain itu, ia juga membalas pesan pada ponsel korban agar rekan kerja tak curiga.
Fakta tak terduga lainnya, pada Minggu (27/7/2025), pelaku melangsungkan pernikahan dengan rekan kerja korban seolah tak terjadi pembunuhan. Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya menerangkan bahwa istri pelaku yang juga merupakan rekan tersangka belumdiperiksa.
"Kami telah memeriksa 8 saksi termasuk pelaku. Untuk istri pelaku belum diperiksa, karena masih syok setelah mendapatkan kabar bahwa suaminya melakukan pembunuhan,"
"Kita akan lengkapi administrasinya dan hasil visum dari rumah sakit sudah keluar, maka langsung dilakukan gelar perkara untuk dinaikkan ke tahap penyidikan, agar menetapkan tersangka," ungkapnya.