TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Niken P (38) tak pernah mengira tidur nyenyaknya, pada Minggu (10/8) malam, akan berubah menjadi mimpi buruk.
Niken terlelap di kamar belakang bersama anaknya, ketika tiba-tiba dunia di sekitarnya berguncang.
Pada Senin (11/8) dini hari, rumah tempat Niken tinggal, di Jalan Gotong Royong Nomor 14 RT 02 RW 05 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, tertimpa alat berat Rotalic Drilling Rig kelas 70 ton.
Alat berat merek XCMG yang biasanya digunakan untuk memasang paku bumi itu terguling saat diangkut oleh truk berwarna merah.
“Kaya gempa rasanya,” ujar Niken, saat ditemui Tribun Jateng di rumah tetangganya, tak jauh dari lokasi kejadian, Senin.
Dalam hitungan detik, dinding rumah Niken runtuh. Tubuhnya tertimpa reruntuhan material bangunan. Setengah badannya terjepit di bawah reruntuhan. Ia tak bisa bergerak.
Selama hampir setengah jam, Niken terperangkap. Nafasnya memburu, kepalanya nyeri, punggungnya sakit. Ruangan gelap. Debu memenuhi udara.
“Saat itu saya tak henti-henti berdoa agar anak saya selamat,” tutur Niken.
Di sela-sela kepanikan, Niken mendengar suara ayahnya yang memanggil namanya. Tak berselang lama keluarga dan warga membantu Niken untuk keluar dari retuntuhan. “Sakit di kepala masih terasa sampai sekarang. Punggung juga nyeri, tapi alhamdulillah anak saya selamat,” ujarnya.
Ledakan keras
Sementara itu, Sumardi, ayah Niken, belum tidur saat peristiwa tersebut menimpa rumahnya. Sumardi, yang juga ketua Rukun Warga (RW) setempat, mengira ledakan keras akibat benturan itu seperti bom.
“Saya dengar suara seperti bom. Tiba-tiba rumah bagian belakang jebol. Anak-anak saya ada di situ, tertimpa material,” ujar Sumardi.
Alat berat itu lepas kendali di turunan Jalan Gombel Lama. Truk pengangkut sudah tidak mampu menahan beban, ganjalan roda lepas, dan kendaraan meluncur tanpa pengemudi.
Dalam perjalanan tak terkendali itu, alat berat itu menumbuk apa pun yang dilewatinya. Pohon-pohon tumbang, tiang listrik roboh.
Setelah alat berat menghantam rumah, Sumardi buru-buru masuk ke kamar. Gelap gulita, penuh debu dan asap dari tembok yang runtuh.
“Saya dengar anak saya minta tolong. Dia tidur bersama anaknya. Alhamdulillah, cucu saya selamat, tapi anak saya dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Selain menimbulkan korban luka, tabrakan itu juga merusak rumah Sumardi. Tembok kamar belakang jebol, bahkan menutupi seluruh kasur tempat anak dan cucu Sumardi beristirahat.
Perabot seperti TV, kipas angin, dan spring bed hancur tertimpa material. Pipa PDAM juga pecah, membuat seluruh rumah kebanjiran. Listrik padam sejak kejadian, air PDAM mengucur tanpa henti.
Hingga Senin pukul 14.00 siang, menurut Sumardi, belum ada tindakan signifikan dari pihak terkait.
“Saya sudah hubungi PLN dan PDAM sejak tengah malam. Air masih membanjiri rumah. Harapan saya ini segera ditangani,” ujarnya.
Kronologi
Dalam kesempatan terpisah, Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita Candra mengatakan, kecelakaan terjadi, Senin pukul 00.05. Kendaraan yang terlibat adalah truk Quester Dolly berpelat nomor R 1884 CW, yang dikemudikan Bayu RS, warga Kabupaten Subang. Truk tersebut mengangkut alat berat.
“Truk melaju dari arah selatan (Jalan Setia Budi) menuju utara (Jalan Teuku Umar). Saat di lokasi, diduga pengemudi kehilangan kendali sehingga kendaraan oleng ke kanan dan muatan alat berat jatuh ke kiri, menimpa rumah warga,” ujar Novita.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.Akibat kejadian itu, penghuni rumah, Niken P, mengalami luka ringan di lutut kaki kanan. Korban langsung mendapatkan perawatan di RS Hermina Banyumanik.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan. “Kami imbau para pengemudi kendaraan besar untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan dan menjaga kecepatan, terutama di jalur naik atau turunan,” tambahnya.
Sementara itu, pemindahan Rotary Drilling Rig yang terguling dan menimpa rumah di Gombel Lama masih berlangsung, hingga Senin sore. Dua mobil crane berkapasitas sekitar 50 ton per unit tiba di lokasi, pada pukul 14.00.
Satu mobil crane berfokus mengevakuasi truk H 1884 CW pengangkut alat berat yang terperosok, tak jauh dari lokasi alat berat. Setelah itu, kedua mobil crane itu digunakan untuk mengangkut alat berat yang menabrak rumah warga. Untuk mempermudah proses, petugas lebih dulu menebang beberapa pohon yang menghalangi jalur evakuasi.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi mengatakan, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi, sejak Senin siang hari. Menurutnya, sejauh ini situasi lalu lintas terkendali dan antrean kendaraan di area kota tidak panjang. Meski demikian, evakuasi menghadapi kendala teknis lantaran banyak kabel yang melintang di lokasi. (rad)