Denpasar (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) Eko Dono Indarto meminta siswa berani terbuka menyampaikan keluhan kesehatannya.
Hal ini disampaikan saat peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) anak sekolah di SMKN 2 Denpasar, Bali, Rabu.
“Sehat itu butuh keberanian, banyak orang di antara kita semua ketemu dokter disuntik saja takut, datang berobat takut ketahuan penyakitnya, hindari hal itu,” kata Eko Dono.
“Di era sekarang yang dibutuhkan adalah keterbukaan, tahu lebih dini tentang kekurangan kita adalah bagian dari membangun komitmen untuk menuju masa depan yang lebih baik, beranikan bicara kalau kita punya persoalan yang tidak bisa kita atasi,” sambung marsekal muda TNI tersebut.
Dengan keterbukaan tersebut maka pihak sekolah atau kesehatan dapat menangani masalah siswa dan nantinya proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.
Jika mengandalkan teknologi digital pun ia mengarahkan agar siswa mencari informasi kesehatan dengan bijak agar tidak terperangkap dalam disinformasi, fitnah, atau ujaran kebencian.
“Contohnya kesehatan, saat pusing ada saran masuk di media sosial langsung diikuti tapi tidak tahu batasan untuk dosisnya, akhirnya bukannya sehat malah sakit,” ujar Eko Dono.
Belum lagi, kata dia, kelebihan menggunakan gawai juga berbahaya lebih parah daripada mengonsumsi narkotika karena bersifat kecanduan.
Ia mencontohkan kasus di Amerika Serikat, dimana anak usia 14 tahun kecanduan gawai dan menjadi introvert karena enggan berkomunikasi dengan lingkungan sosial hanya berhubungan dengan AI.
“Ujungnya semua masalahnya diadukan ke AI, sampai di titik tertentu AI-nya diajak ketemuan, dan mau, ujungnya anak ini bunuh diri (depresi),” kata dia.
Kemenko Polkam sendiri melihat 14 persen masyarakat Indonesia mengalami anemia di usia muda, ini menjadi salah satu alasan untuk mendorong keterbukaan agar cepat melakukan penanganan.
Melalui peluncuran CKG anak sekolah di Bali ini, Kemenko Polkam mengajak para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045 memperbaiki pola hidup dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat.