Kehadiran MBG ini sangat baik khususnya bagi masyarakat adat, anak-anak adat yang dipersiapkan sebagai generasi muda untuk Indonesia

Jayapura (ANTARA) - Pemerintah pusat mempercepat program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar bisa dirasakan oleh masyarakat di Provinsi Papua Tengah.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura Rabu mengatakan, Papua termasuk wilayah tercepat dalam realisasi MBG yang telah mencapai 25 persen dari target.

"Secara keseluruhan di Papua sendiri sudah ada 101 dari 414 yang berbasis hitungan populasi," katanya.

Menurut Dadan, di Provinsi Papua ada 38 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan Papua Barat sudah ada 27, kemudian di Papua Selatan ada tiga, Papua Tengah ada 14, kemudian Papua Pegunungan ada empat dan Papua Barat Daya ada 15 SPPG.

"Jadi kami berharap bahwa nantinya banyak dana yang dialirkan oleh badan gizi ke wilayah Papua itu dibelanjakan untuk bahan baku yang berasal dari lokal," ujarnya.

Dia menjelaskan, bahan baku lokal tersebut kemudian dimasak oleh masyarakat lokal dan selanjutnya diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah mulai dari PAUD sampai anak SMK.

Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa mengatakan, pelaksanaan MBG memberikan dampak multi efek kepada semua elemen mulai dari penyediaan bahan makanan yang memberi dampak ekonomi bagi petani dan peternak hingga peningkatan gizi anak, ibu menyusui, ibu hamil, dan anak stunting.

"Sehingga percepatan program MBG di Papua Tengah telah dilakukan dimulai dari pembentukan Kelompok Kerja yang diketuai kepala daerah, penambahan titik dapur sehat, penyediaan anggaran daerah, hingga pemetaan sekolah sebagai lokasi pelaksanaan," katanya.

Dia menambahkan selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian makanan tambahan bagi balita, cek kesehatan gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa, serta pengembangan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Nabire dan Dogiyai sejak 2023.

Kepala Suku Nabire Melkisedek Rumawi menyatakan dukungannya terhadap program MBG, dan menilai kehadiran Badan Gizi Nasional membawa manfaat besar bagi masyarakat adat.

Pihaknya menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak adat agar tumbuh sehat, berpendidikan, dan kelak mampu memimpin Indonesia.

"Kehadiran MBG ini sangat baik khususnya bagi masyarakat adat, anak-anak adat yang dipersiapkan sebagai generasi muda untuk Indonesia," katanya.