Kronologi Penangkapan Kim Keon Hee, Mantan Ibu Negara Korsel Diduga Manipulasi Saham dan Terima Suap
Mia Della Vita August 13, 2025 10:34 PM

Grid.ID- Kronologi penangkapan Kim Keon Hee menjadi sorotan besar di Korea Selatan. Istri Yoon Suk Yeol, mantan presiden yang dimakzulkan, ditangkap pada Selasa (12/8/2025).

Mengutip New York Post, Rabu (13/8/2025), ia menghadapi tuduhan suap, manipulasi saham, dan penyalahgunaan pengaruh politik. Penangkapan ini mencatat sejarah karena ia adalah satu-satunya mantan ibu negara Korea Selatan yang pernah dipenjara. Suaminya, Yoon Suk Yeol, sudah lebih dulu berada di penjara, menjalani persidangan atas dakwaan makar setelah upaya gagal memberlakukan darurat militer pada Desember.

Sebelumnya, empat mantan presiden pernah dipenjara, namun belum pernah ada kasus di mana presiden dan istrinya sama-sama mendekam di balik jeruji besi. Bagaimana itu bisa terjadi? BeginilahKronologi penangkapan Kim Keon Hee dan kasus yang menjeratnya.

Kronologi penangkapan Kim Keon Hee dimulai dari kemunculannya di hadapan penyelidik pekan lalu. Ia datang untuk diperiksa oleh jaksa khusus dan meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran publik. Ia menyebut dirinya "bukan siapa-siapa".

Namun, namanya telah lama berada di pusat pusaran skandal yang merusak reputasi pemerintahan suaminya. Kim belum pernah memberi komentar langsung soal tuduhan itu, tetapi tim pengacaranya membantah semua dakwaan dan bersumpah membuktikan bahwa ia tidak bersalah.

Selama Yoon menjabat, jaksa negara tidak pernah mengajukan tuntutan terhadap Kim. Bahkan ketika parlemen yang dikuasai oposisi meloloskan rancangan undang-undang untuk menunjuk jaksa independen, Yoon menolaknya dengan alasan politis dan memveto rancangan tersebut.

Perubahan besar terjadi setelah Lee Jae Myung terpilih sebagai presiden pada 3 Juni. Ia menandatangani undang-undang yang membuka jalan bagi penyelidikan independen, lalu menunjuk jaksa khusus.

Pada Rabu pekan lalu, Kim diperiksa selama 11 jam. Jaksa kemudian mengajukan permintaan penangkapan. Selasa malam, pengadilan mengeluarkan surat perintah penahanan.

Sejak itu, kronologi penangkapan Kim Keon Hee semakin jelas. Ia tiba di pengadilan untuk mengikuti sidang prapenahanan, mengenakan setelan hitam, tidak menjawab pertanyaan wartawan, lalu resmi ditahan setelah surat perintah disahkan.

Tuduhan terhadap Kim mencakup manipulasi harga saham yang menghasilkan ratusan ribu dolar, meski perbuatan itu diduga dilakukan saat Yoon masih menjadi jaksa dan belum terpilih sebagai presiden. Skandal tersebut terus membayangi masa pemerintahannya.

Kim juga dituduh membantu seorang politisi mendapatkan nominasi partai berkuasa dalam pemilihan sela parlemen pada Juni 2022. Selain itu, ia didakwa menerima kalung berlian dan dua tas Chanel dari seorang pejabat senior Gereja Unifikasi setelah Yoon menjabat. Pejabat itu kini juga ditahan, sementara pihak gereja membantah terlibat.

Jaksa masih menyelidiki tuduhan lain, termasuk dugaan bahwa kalung Van Cleef senilai 60 juta won yang ia kenakan di KTT NATO 2022 merupakan hadiah suap dari pengusaha Korea Selatan, meski Kim mengklaim kalung itu tiruan murah. Barang tersebut tidak dilaporkan dalam daftar kekayaan sebagaimana diwajibkan undang-undang.

Sebelum penahanan ini, Kim dan keluarganya sudah beberapa kali terlibat skandal.Pada 2023, ibu Kim, Choi Eun-soon, dipenjara setahun karena memalsukan catatan bank demi transaksi properti.

Selama kampanye presiden, Kim pernah meminta maaf karena memalsukan riwayat hidup untuk bisnis pameran seni dan berjanji menjadi ibu negara yang bertanggung jawab. Namun, setelah Yoon dilantik, beredar rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Kim menerima tas Dior senilai 2.200 dolar di kantornya.

Ada juga rekaman percakapan yang dirilis jurnalis, di mana Kim menyebut suaminya “bodoh” dan “tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dirinya”. Pengaruh Kim dalam pemerintahan Yoon bahkan menjadi bahan olok-olok publik. Banyak warga menyebutnya sebagai “V.I.P. No. 1” sementara Yoon adalah “V.I.P. No. 2”.

Hubungan Yoon dengan oposisi semakin memanas akibat tuntutan penyelidikan terhadap istrinya. Pada Oktober lalu, Yoon mengatakan siap menerima lemparan batu demi melindungi Kim.

Namun, dua bulan kemudian, ia justru memberlakukan darurat militer dengan alasan melawan “monster” dan “kekuatan anti-negara” di parlemen. Semua rangkaian peristiwa ini mempertegas kronologi penangkapan Kim Keon Hee sebagai salah satu bab paling dramatis dalam sejarah politik Korea Selatan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.