Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sopir mobil listrik MG4 EV bernama Bambang yang menabrak dua petugas PPSU Pejaten Timur belum ditetapkan sebagai tersangka.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi di Jalan Poltangan Raya, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2025).
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Mujiyanto mengatakan, pihaknya akan lebih dulu melakukan gelar perkara untuk menentukan status sopir tersebut.
"Harus digelar (perkara) dulu, kan ada tahapannya," kata Mujiyanto, Kamis (14/8/2025).
Selama proses pemeriksaan, Mujiyanto menyebut sopir itu bersikap kooperatif.
"Kooperatif. Keluarganya ada yang datang, pihak keluarga dari sopir ada," ujar Kasat Lantas.
Petugas PPSU bernama Ibrahim harus menerima kenyataan bahwa lengan kirinya harus diamputasi.
Lurah Pejaten Timur Rocky Tarigan mengagakan, Ibrahim sempat dilarikan ke RSUD Pasar Minggu tak lama setelah mengalami kecelakaan.
Namun, Ibrahim akhirnya dirujuk ke RS Tarakan untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih optimal.
"Setelah dilakukan tindakan di RS Tarakan, kita mendapatkan informasi bahwa saudara Ibrahim ini mendapat tindakan amputasi pada bagian lengan kirinya," kata Rocky, Selasa (12/8/2025).
Sementara itu, Lucky masih menjalani perawatan di RS Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan karena terluka di bagian kepala dan wajah.
"Satu petugas PPSU bernama Lucky yang memang terpelanting, sehingga mendapatkan luka di bagian kepala serta ada luka di bagian wajah," ujar Rocky.
Adapun sopir mobil MG4 EV bernaman Bambang diduga kehilangan konsentrasi saat berkendara. Sopir tersebut juga mengaku baru kehilangan anaknya beberapa hari lalu.
"Memang katanya dia sekitar 10 hari lalu anaknya baru meninggal. Kayaknya terbawa pikiran atau apa, kita gak tahu," ungkap Lurah.
Rocky menjelaskan, kejadian bermula saat Ibrahim dan Lucky hendak mengisi BBM gerobak motor di SPBU Lenteng Agung.
Namun, bensin gerobak motor itu habis di tengah jalan sebelum mereka sampai di SPBU.
Keduanya lalu memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan dan mengisi BBM menggunakan bensin cadangan.
"Mereka setiap KDO (kendaraan dinas operasional) ada jerigen cadangan. Seliter, dua liter mereka biasanya ada simpan," ujar Lurah.
Di saat yang bersamaan, mobil MG4 EV melintas dan langsung menyerempet gerobak motor hingga membuat kedua korban terpental.
"Jadi ini mobil ke kiri langsung nabrak samping. Terus gerobak motor agak keseret terus nempel tuh di pohon. Akhirnya yang temen kita PPSU satu terpelanting, satu lagi nempel di pohon. Akhirnya tangannya robek karena kejepit," ungkap Rocky.