Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Kamis, meninjau Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi puluhan pekerja migran Indonesia (PMI) kelompok rentan yang dipulangkan dari Malaysia.

"Sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto, melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Bapak Ibu mendapatkan pengecekan kesehatan gratis terlebih dahulu sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing," kata Karding di hadapan puluhan pekerja migran di Kantor BP3MI Ciracas, Jakarta, Kamis malam.

Sebanyak 42 pekerja migran Indonesia kelompok rentan kloter 1 dari Malaysia tiba di Jakarta, Kamis sore.

Mereka terdiri atas tiga PMI dari Jawa Barat, satu PMI dari Jawa Tengah, 30 PMI dari Jawa Timur--26 dewasa dan empat anak--, tiga PMI dari Kalimantan-- dua dewasa, satu anak-- , dua PMI dari Sumatra Barat--satu dewasa, satu anak--, dan satu PMI dari Sumatera Selatan.

Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pekerja migran di Jakarta, Kamis (14/8/2025). (ANTARA FOTO/Asri Mayang Sari)

Mereka mendapatkan pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, cek gula darah, kolesterol, asam urat, konsul kesehatan serta layanan bimbingan psikologi. Setelah konsultasi dengan petugas medis, para PMI itu diberikan obat-obatan sesuai dengan keluhannya masing-masing.

Cek Kesehatan Gratis (CKG) adalah program pemerintah yang menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh warga masyarakat, termasuk bayi hingga lansia. Program ini bertujuan untuk deteksi dini berbagai penyakit dan meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Karding memastikan bahwa para PMI yang baru tiba di tanah air ini mendapat penanganan dari negara.

"Presiden Prabowo telah memerintahkan kepada kami untuk melindungi semua warga negara Indonesia termasuk yang telah bekerja di luar negeri dan kini pulang ke tanah air," katanya.

Karding pun kembali mengingatkan agar masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri menggunakan jalur resmi.

"Tolong sampaikan kepada teman-teman di kampung, bagi yang mau bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur yang benar supaya tidak menjadi korban," katanya.