Ilmuwan China Bikin 'Robot Hamil', Gantikan Peran Wanita Mengandung-Melahirkan?
GH News August 15, 2025 02:05 PM
Jakarta -

China tengah mengembangkan sebuah 'robot hamil' yang nantinya akan menjadi pengganti ibu untuk mengandung. Robot humanoid ini dilengkapi dengan rahim buatan di bagian perut, yang diklaim dapat mengandung janin hingga 10 bulan, lalu melahirkan.

Prototipe (versi awal) dari robot ini diperkirakan akan rilis tahun depan dengan harga 100 ribu yuan (Rp 225 juta).

Sebuah media sains dan teknologi Kuai Ke Zhi belum lama ini melakukan wawancara dengan pengembang robot tersebut bernama Zhang Qifeng, PhD. Ia menuturkan cara kerja rahim di robot ini tidak seperti inkubator, melainkan mereplikasi proses pembuahan hingga persalinan manusia.

Kunci dari robot hamil ini adalah teknologi rahim buatan. Janin nantinya tumbuh di dalamnya dengan cairan ketuban artifisial dan menerima nutrisi melalui selang.

"Teknologi rahim buatan sudah berada pada tahap yang matan dan sekarang perlu ditanamkan di perut robot agar dapat berinteraksi dengan manusia untuk mencapai kehamilan, memungkinkan janin tumbuh di dalamnya," ucap Zhang dikutip dari Chosun, Jumat (15/8/2025).

Menurut Zhang, teknologi rahim buatan telah menunjukkan hasil signifikan pada percobaan hewan. Salah satu contohnya adalah studi kasus dari jurnal internasional Nature Communications.

Para peneliti di Children's Hospital of Philadelphia pada 2017 berhasil membesarkan anak domba prematur yang setara dengan usia kehamilan manusia 23 minggu di dalam rahim buatan yang disebut biobag.

Biobag ini terbuat dari bahan vinil transparan, diisi dengan air hangat dan garam untuk menciptakan cairan ketuban artifisial, sementara nutrisi diberikan melalui selang yang terhubung ke tali pusar. Hasilnya, anak domba tersebut tumbuh bulu setelah empat minggu.

Namun, rahim buatan seperti ini lebih berfungsi seperti inkubator, yaitu membantu bayi prematur berkembang di lingkungan yang mirip rahim.

Zhang tidak merinci bagaimana nanti pembuahan proses sel telur dan sperma hingga penanaman embrio dalam rahim buatan dilakukan. Ia memperkirakan prototipe robotnya akan siap dalam satu tahun.

"Kami telah mengadakan forum diskusi dengan otoritas di Provinsi Guangdong dan mengajukan proposal terkait sambil membahas kebijakan dan peraturan," ucap Zhang menyinggung soal isu etis dan hukum.

Inovasi yang dilakukan Zhang mengundang pro dan kontra di kalangan netizen China. Ada yang menganggapnya sebagai solusi masalah infertilitas, tapi ada juga yang menganggap hal tersebut tidak etis dan tidak seharusnya dilakukan.

"Kejam bagi janin untuk lahir tanpa ikatan seorang ibu. Ini benar-benar melanggar etika manusia," ucap netizen yang tidak setuju.

"Bagus, jadi wanita tidak perlu menderita. Akhirnya wanita dibebaskan," ucap netizen lain yang setuju.

"Saya sudah mencoba inseminasi buatan tiga kali tetapi semuanya gagal. Sekarang saya punya kesempatan untuk punya bayi. Banyak keluarga menghabiskan biaya besar untuk inseminasi buatan tetapi gagal, jadi pengembangan robot hamil ini adalah kontribusi untuk masyarakat," kata netizen lain.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.