“Turun ke rakyat bukan hanya untuk meminta suara, melainkan untuk mendengarkan keluh kesah dan membantu memecahkan masalah mereka,”
Jakarta (ANTARA) - Presiden Ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan kader partainya untuk mendengarkan keluh kesah rakyat Indonesia.
“Turun ke rakyat bukan hanya untuk meminta suara, melainkan untuk mendengarkan keluh kesah dan membantu memecahkan masalah mereka,” ujar Megawati saat menjadi inspektur upacara di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu.
Megawati menyampaikan pernyataan tersebut sebagai bagian dari lima perintah untuk kader PDIP dari Sabang sampai Merauke.
Lebih lanjut empat perintah lainnya adalah menjadikan Pancasila sebagai bintang penuntun dalam setiap kebijakan, dan bukan sekadar hiasan pidato belaka.
“Kemudian perkuat disiplin organisasi, ideologi, teori, gerakan, dan tindakan. Jangan lupa sekali lagi, tindakan, pergilah kalian turun ke bawah ke akar rumput. Tanpa disiplin, partai akan menjadi rapuh dan mudah diombang-ambingkan kepentingan,” katanya.
Keempat, kader PDIP harus melawan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan terhadap konstitusi.
Terakhir, dia meminta kader partainya menjadikan arti proklamasi sebagai semangat perjuangan yang tidak kunjung padam, sehingga terus berkobar dalam setiap langkah untuk membela kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Jalankan lima perintah tersebut dengan semangat gotong royong, penuh kedisiplinan, dan soliditas yang tinggi. Dengannya, partai akan semakin kokoh, mandiri, serta mampu menghadapi berbagai tantangan dan ujian sejarah,” katanya.
Ia melanjutkan, “Terus lakukan perbaikan dan selalu mawas diri hingga PDI perjuangan pantas disebut sebagai partai pelopor yang dicintai oleh rakyat.”
Dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI itu, turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, hingga putra Megawati yang juga Ketua DPP M. Prananda Prabowo.
Selain itu, turut dihadiri jajaran DPP PDIP periode 2025-2030, serta peserta upacara yang terdiri atas pengurus inti DPD dan PDC PDIP DKI Jakarta. Kemudian, ketua, sekretaris dan bendahara badan atau sayap yang berada dalam naungan PDIP dan satgas PDIP.