Gorontalo (ANTARA) - Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) mendukung agenda nasional terkait pemberdayaan masyarakat.
Ketua MRPTNI juga Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Profesor Eduart Wolok di Gorontalo, Minggu mengatakan pihaknya telah mendeklarasikan komitmen bersama, dalam memperkuat peran perguruan tinggi untuk mendukung agenda nasional pemberdayaan masyarakat.
Ia menjelaskan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia, telah menyatakan tekad untuk menjadi bagian integral pembangunan bangsa melalui peran aktif dalam pengentasan kemiskinan.
Deklarasi pun dilakukan dilandasi semangat gotong royong, tanggung jawab akademik dan moral kebangsaan sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2025, serta MoU kerja sama Kemenko Pemberdayaan Masyarakat dengan FRI dan MRPTNI.
Eduart mengatakan perguruan tinggi menyepakati pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi untuk pemberdayaan masyarakat sebagai wadah koordinasi, komunikasi dan pertukaran praktik.
Perguruan tinggi juga berkomitmen mengoptimalkan tri darma perguruan tinggi untuk mendukung program prioritas pemerintah, seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Desa, Cek Kesehatan Gratis dan program tiga juta rumah di 40.000 desa pada periode 2026 hingga 2029.
Program pemberdayaan yang akan dilaksanakan mencakup KKN tematik, inkubasi usaha mikro dan start up desa, sekolah desa/akademi rakyat, kampus tani/mampus nelayan.
Ada juga klinik konsultasi gratis, beasiswa berbasis dedikasi sosial, digitalisasi dan literasi teknologi, riset tindakan partisipatoris, program magang sosial, serta pusat inovasi desa.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta masyarakat sipil untuk membentuk ekosistem pemberdayaan yang inklusif, berkelanjutan dan berbasis data.
Nilai kebangsaan, keadilan sosial dan kemandirian masyarakat, juga dimasukkan ke dalam setiap program pengabdian.