Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kepala Desa (Kades) Sapeken, Kecamatan Sapeken, Joni Junaidi dilaporkan ke polisi karena dugaan kasus penganiayaan terhadap warganya sendiri sebagai korban, yakni Nadia Fega.
Insiden tersebut terjadi di depan toko tepatnya di Dermaga Baru Pulau Sapeken, Rabu (13/8/2025) pukul 16.58 WIB.
Ibu rumah tangga berusia 21 tahun ini akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan Joni Junaidi sesuai dengan nomor LP/B/7/VIII/2025/SPKT/Polsek Sapeken/Polres Sumenep tertanggal 14 Agustus 2025.
"Iya benar, waktu itu saya ke dermaga mau beli air minum dan dipanggil saat itu berada di depan toko."
"Saya disuruh kembali ke Kangean, saat ditanya kenapa saya ditempeleng ke arah pipi kanan dua kali," tutur Nadia Fega, saat dikonfirmasi TribunMadura.com pada Minggu (17/8/2025).
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian wajahnya dan akhirnya melaporkan ke Polsek Sapeken untuk diproses melalui jalur hukum.
Ia juga mengaku tidak punya dendam pribadi pada Kades Sapeken, bahkan hanya kenal biasa sebagai warga di Pulau Sapeken.
"Mungkin bagi mereka (Kades) saya dinilai merugikan, karena saya sering tidak pakek jilbab."
"Padahal saya tidak ganggu kehidupan orang," tuturnya saat ditanya apa yang sebenarnya terjadi di balik kejadian penganiayaan itu.
Terpisah, Kepala Desa Sapeken Joni Junaidi saat dikonfirmasi terkait laporan dirinya yang dipolisikan karena diduga terlibat kasus penganiayaan memilih irit bicara.
"Nanti ketemu di Sumenep aja, biar langsung jumpa pers," singkatnya.
Dikonfirmasi Kapolsek Sapeken Iptu Taufik membenarkan laporan tersebut, dan saat ini masih tahap penyelidikan.
"Iya ada, sekarang dalam proses penyelidikan," ungkap Iptu Taufik.