Jakarta (ANTARA) - Jasmine Paolini mencapai final Cincinnati Open untuk pertama kali dalam karirnya setelah mengalahkan Veronika Kudermetova 6-3, 6-7(2), 6-3 di semifinal, Minggu (17/8) waktu setempat atau Senin WIB.
Paolini akan menghadapi unggulan ketiga Iga Swiatek di final, yang akan menjadi pertemuan kelima mereka sepanjang karir. Swiatek unggul dalam head to head dengan skor 4-0, termasuk kemenangan 6-1, 6-3 di semifinal Bad Homburg pada Juni. Keduanya juga bertemu di final French Open 2024.
"Sangat sulit melawannya. Dia pemain yang luar biasa dan selalu sulit melawannya," kata Paolini mengenai Swiatek dalam wawancara pascapertandingan, seperti disiarkan WTA.
"Dia bertahan dengan sangat baik, dan servisnya juga bagus, jadi pertandingannya akan sulit, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin di final. Saya suka kondisi di sini, jadi tidak masalah, dan semoga ini akan menjadi pertandingan yang bagus."
Ini adalah final WTA 1000 kedua Paolini musim ini dan yang ketiga dalam karirnya. Ia telah memenangi dua final sebelumnya.
Kemenangan semifinal atas Kudermetova diraih ketika Paolini tampak memegang kendali hampir sepanjang pertandingan, melakukan servis untuk mengamankan tempat di final dengan kedudukan 6-3, 5-4 di set kedua.
Ia belum menghadapi tekanan servis yang signifikan hingga saat itu, dan hanya membutuhkan dua break point, yang keduanya berhasil ia konversi, untuk mendekatkan diri pada satu gim kemenangan.
Kemudian, segalanya mulai berantakan bagi petenis Italia itu.
Tertinggal 15-40 pada servis gim berikutnya, ia menyelamatkan dua break point tetapi kehilangan break point ketiga untuk membiarkan Kudermetova bangkit di set kedua, yang kemudian dimenangi oleh petenis Rusia itu melalui tiebreak.
"Sampai saat itu semuanya baik-baik saja," kata Paolini.
"Saya baik-baik saja, saya fokus, sedikit rileks. Lalu saya benar-benar gugup. Saya berkata pada diri sendiri setelah kalah tiebreak bahwa saya harus mundur dan melangkah maju, berada di masa kini dan tidak memikirkan apa yang terjadi."
"Itulah kuncinya, melupakan, untuk berjuang dan berada di masa kini," ujar petenis berusia 29 tahun itu.
Strateginya berhasil, karena Paolini mematahkan servis di awal set ketiga dan mempertahankannya untuk memastikan kemenangan.