TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Mohamad Guntur Romli mengatakan, ketidakhadiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara karena menjadi Inspektur Upacara di Sekolah Partai Lenteng Agung.
Guntur pun menepis soal isu ketidakharmonisan antara Megawati dan Presiden Prabowo Subianto.
Apalagi, mengkaitkan dengan ketidakhadiran Megawati di Istana.
“Hubungan Ibu Megawati dengan Presiden Prabowo sangat baik, ibarat adik-kakak, hubungan PDI Perjuangan dengan Pemerintahan juga baik,” kata Guntur Romli kepada Tribunnews, Senin (18/8/2025).
Guntur pun mengulas soal kehadiran Megawati dalam pengukuhan Paskibraka di Istana, pada Sabtu 16 Agustus 2025.
Dalam kesempatan itu, kata dia, Megawati juga telah menyampaikan pesan ke Presiden Prabowo melalui Mensesneg Prasetyo Hadi bahwa pada Minggu 17 Agustus 2025, menjadi Inspektur Upacara di HUT Kemerdekaan RI di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung.
“Jadi Ibu sudah kirim pesan tidak bisa hadir di Istana, terangnya.
Guntur menambahkan, Megawati sejak tahun lalu memperingati HUT Kemerdekaan dan menjadi Inspektur Upacara bersama Pengurus, Kader, Simpatisan dan Masyarakat.
Pasalnya, setelah upacara ada lomba rakyat dan kegiatan kesenian dan kebudayaan.
“DPP Perjuangan setiap tahun menggelar Upacara HUT Kemerdekaan di Sekolah Partai dan telah menjadi tradisi tahunan,” ujarnya.
Dalam upacara 17 Agustus 2025, lanjut Guntur, PDI Perjuangan juga mendoakan Presiden Prabowo diberi petunjuk dan kekuatan menjadi pemimpin yang penuh welas asih dan menjadi pelayan bagi rakyatnya.
“Pemimpin yang takut Tuhan dan mengasihi rakyat. Agar negeri ini menjadi gemah ripah lohjinawi: negeri yang luas, subur dan makmur serta aman dan sentosa,” tandasnya.
Megawati Soekarnoputri memimpin upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025) pagi.
Megawati tampak mengenakan pakaian berwarna merah tiba di halaman Masjid At-Taufiq seberang Sekolah Partai Lenteng Agung sekira pukul 08.15 WIB.
Megawati tampak didampingi putranya yang juga Ketua DPP M Prananda Prabowo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama jajaran DPP Partai pun tampak menyambut kedatangan Megawati beserta rombongan.
Megawati tampak berbincang ringan dengan Hasto serta jajaran DPP lainnya, sambil berjalan menuju ruang tunggu.
Adapun di lokasi upacara pengibaran bendera Merah Putih akan digelar di pelataran Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDIP sekira pukul 09.00 WIB.
"Rencananya Ibu Megawati dijadwalkan tiba di lokasi sebelum pukul 09.00 WIB. Upacara HUT Kemerdekaan akan dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Ibu Megawati akan menjadi inspektur upacara. Sementara sebagai komandan upacara adalah Bapak Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito," kata Hasto, Minggu.
Megawati diketahui dalam Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024 lalu yang tidak hadir.
Saat itu, Presiden Jokowi yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Sama seperti tahun ini, Megawati saat itu memilih memimpin upacara HUT RI di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung.
Pada Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2025), Megawati Soekarnoputri pun tidak hadir.
Dalam Sidang Tahunan MPR hanya SBY dan Jokowi saja yang terlihat hadir.
Sementara untuk mantan Wakil Presiden RI saat itu yang hadir yakni Wapres ke-6 Try Sutrisno serta Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Wapres ke-11 Boediono dan Wakil Presiden ke-13 RI Maruf Amin juga hadir.
Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Minggu (17/8/2025), dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama dua presiden terdahulu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Namun, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tampak absen dari acara kenegaraan tersebut.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menilai kehadiran tiga presiden menjadi simbol kekompakan.
Ia menyebut kehadiran Megawati tentu diharapkan akan melengkapi momen itu.
“Seperti yang sudah saya katakan tadi, kekompakan itu menjadi kunci. Jadi ada Pak SBY, ada Pak Jokowi, ada Pak Presiden Prabowo. Ini tiga presiden yang terpilih. Menurut saya ini momen bagus untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa kita ini satu,” kata Luhut.
Namun, Luhut mengaku pihaknya tidak masalah jika Megawati Soekarnoputri berhalangan hadir dalam peringatan HUT ke-80 RI di Istana.
“Ya memang kita berharap lengkap, tapi mungkin Ibu Mega berhalangan, enggak apa-apa,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid juga menyinggung absennya Megawati.
Menurutnya, semangat perayaan kemerdekaan harus tetap dimaknai dengan persatuan.
“Nuansa 17 Agustus ini adalah nuansa persatuan, nuansa kebersamaan. Kalau ada pihak-pihak tertentu atau tokoh tertentu belum bisa hadir, insya Allah pada masa yang akan datang akan bisa hadir,” tandasnya.