Kereta Kencana Garuda Prabayaksa, Cahaya Terang untuk Indonesia Maju
R Hari Tri Widodo August 19, 2025 12:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kereta kencana "Garuda Prabayaksa" menjadi salah satu objek perhatian menarik dalam prosesi upacara Hari Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia karena bentuknya yang unik dan menarik.

Kereta sarat dengan nilai seni yang dibuat di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ini menjadi kendaraan bagi petugas purnapaskibraka untuk mengantar bendera pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka, Jakarta, dalam prosesi kirab Merah Putih, Minggu (17/8).

Kereta Garuda Prabayaksa itu bukan sekadar megah dalam tampilan fisiknya, melainkan juga megah dengan makna filosofis tentang optimisme masa depan Indonesia yang lebih baik, maju, dan sejahtera.

Nama Garuda Prabayaksa diambil dari Bahasa Sansakerta yang berarti cahaya besar atau cahaya terang.

Kalau secara fisik, kereta Garuda Prabayaksa membawa bendera pusaka Merah Putih, maka di dalamnya secara substansi juga membawa spirit pusaka harapan tentang lipatan yang akan disibak dari sebuah negeri gemah ripah loh jinawi.

Kereta Garuda Prabayaksa membawa pesan yang kini sedang bergemuruh dalam dada rakyat Indonesia, yakni kebangkitan Nusantara, sebutan lain untuk Indonesia.
Spirit kebangkitan Nusantara yang direpresentasikan secara benda, berupa kendaraan kereta Garuda Prabayaksa, menjadi semangat dari pemerintah Indonesia yang kini dipimpin oleh Prabowo Subianto bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

Kereta Garuda Prabayaksa juga membawa pesan bahwa Indonesia sudah selayaknya menjadi bangsa besar. Rakyat kita memiliki ketangguhan pertahanan bersama yang luar biasa, meskipun dalam perjalanannya banyak menghadapi rintangan yang tidak ringan.

Rintangan berat yang kemudian mampu dilampaui dengan semangat persatuan itu, antara lain dari peristiwa perang saudara antar-kelompok agama di Maluku, atau antarsuku di Kalimantan. Demikian juga dengan gejolak politik hingga mengorbankan jiwa yang terjadi di Aceh yang kemudian mampu dilewati, hingga daerah di ujung paling barat Indonesia itu, kini mulai bangkit dan masyarakatnya hidup damai dengan semangat hidup baru.

Kereta Garuda Prabayaksa, dengan semangat cahaya terang itu juga menggambarkan semakin diperhitungkannya posisi Indonesia di panggung internasional, seperti masuknya Indonesia dalam BRICS atau sikap Indonesia yang konsisten mengecam pelanggaran hak asasi manusia Israel terhadap Palestina. Semua itu menjadi nilai tambah akan kekuatan Indonesia yang harus diperhitungkan di panggung dunia.

Indonesianis dari Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) Seoul, Korea Selatan, Prof Koh Young Hun memantik kesadaran bahwa kita adalah bangsa Garuda, bukan emprit.
Apa yang diingatkan oleh Prof Koh ini menyadarkan kita akan semua modal yang kita miliki untuk menjadi bangsa besar. Kekayaan alam yang luar biasa hanyalah salah satu dari modal bangsa kita. Kekayaan budaya yang tidak kalah besar dari potensi alamnya juga merupakan modal tersembunyi yang akan menjadi "Garuda Prabayaksa" di masa depan, khususnya menyambut Generasi Indonesia Emas pada 2045.(antara)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.