Grid.ID- Kronologi siswa SMAN 12 Kendari dikeroyok hingga kritis. Sebanyak 11 orangterduga pelaku pengeroyokan diamankan polisi.
Pihak kepolisian berhasil menangkap 11 siswa yang diduga melakukan pengeroyokan kepada seorang pelajar SMAN 12. Insiden ini terjadi di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (17/8/2025) siang.
Para pelaku tersebut mengaku bahwa mereka salah sasaran. Adapun korban yang berinisial ANR saat itu dikeroyok saat mengendarai sepeda motornya.
Di lokasi kejadian, korban dihantam menggunakan batu oleh para pelaku hingga tak sadarkan diri. Selanjutnya,para pelaku kemudian pergi meninggalkan korban dalam keadaan bersimbah darah hingga alami patah tulang.
Akibat pengeroyokan itu, ANR kritis dan harus menjalani operasi di bagian kepala. Kepala Satuan Reserse Kriminal (kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Ajun Polisi atau AKP Welliwanto Malau, menyatakan kronologi kejadian berawal saat para terduga pelaku itu melakukan konvoi kendaraan dan berniat menyerang siswa SMKN 2 Kendari.
"Para pelaku tergabung dalam sebuah geng melakukan konvoi, start dari Nambo. Saat melintasi Jalan Budi Utomo, mereka melihat pelajar berseragam langsung dikeroyok. Disangka korban adalah siswa SMKN 2 Kendari," ungkapnya, dilansir dari TribunnewsSultra.com.
Saat kejadian, motor korban ditendang hingga oleng. Selain itu, pelaku lain juga menarik tas hingga ANR jatuh dari atas kendaraanya.
Sementara itu, Welliwanto juga menyatakan bahwa 11 siswa terduga pelaku pengeroyokan itu telah ditangkap di beberapa lokasi berbeda di Kota Kendari, pada Minggu (17/8/2025) malam.
"Kini para terduga pelaku telah kami amankan di Markas Komando (Mako) Polresta Kendari untuk mengungkap pelaku utama serta peran masing-masing terduga pelaku," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa awalnya terdapat 20 siswa yang diamankan, namun setelah dimintai keterangan, akhirnya mengerucut menjadi 11 orang. Saat ini, pihak polisi diketahui masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku lainnya.
Adapun polisi kemudian mengamankan beberapa barang bukti, termasuk juga mercon dari terduga pelaku. Sementara korban kabarnya sedang menjalani operasi di bagian kepala di ruang ICU Rumah Sakit Umum daerah (RSUD)Bahteramas Sultra.
Welliwanto mengimbau kepada para orangtua agar lebih waspada terhadap pergaulan anak. Dia juga mendorong pelajar untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Melansir dari Kompas.com, Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka diketahui menemui langsung orangtua ANR, siswa SMAN 12 Kendari dikeroyok oleh pelajar lain. Dia diketahui mengunjungi RSUD Bahteramas, pada Senin (18/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Andi menyampaikan keprihatinan mendalam dan memberikan harapan agar korban bisa segera pulih. Dia juga menyatakan akan menanggung seluruh biaya pengobatan pengobatan dari ANR.
Sebelumnya, gubernur satu ini telah menggelar rapat bersama kepala SMA dan SMK se-Kota Kendari serta Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra). Dalam diskusi tersebut, Andi Sumangerukka menegaskan agar Kadis Dikbud dan para kepala sekolah segera mencari akar masalah permasalahan tersebut.
"Tidak ada anak-anak yang salah. Kalau ada, berarti kepala sekolah yang salah. Mereka tidak dilatih untuk membunuh. Kok bisa begini. Harus cari akar permasalahannya. Jangan anggap itu biasa,” tegasnya.
Selain itu, Andi juga mengancam akan memecat kepala sekolah yang yang dinilai tak bisa menyelesaikan permasalahan tawuran antarpelajar. Akibat pengeroyokan itu, korban kini mengalami luka parah.
ANR mengalami retak di tengkorak, gigi rontok serta lengan kiri patah. Korban punharus menjalani operasi di bagian kepala, dan setelah stabil, dilanjutkan dengan operasi penyambungan tulang lengan kiri yang patah akibat benturan keras.