Kronologi Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Penampungan Air di Semarang, Sudah Hilang Sejak 30 Juli!
Siti M August 19, 2025 10:34 AM

Grid.ID - Kronologi mayat pria ditemukan membusuk gegerkan publik di Semarang. Pasalnya, mayat pria itu ditemukan di dalam penampungan air dan dilaporkan sudah hilang sejak 30 Juli.

Kejadian tersebut pun diketahui terjadi di kolam penampungan air Reservoir Siranda, Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya pada Sabtu (16/8/2025)

Kronologi mayat pria ditemukan membusuk

Mulanya, menurut penuturan Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Aris Munandar, kronologi mayat pria ditemukan membusuk ittu bermula dari adanya laporan orang hilang. Dimana jasad yang ditemukan itu diduga adalah pria berinisial DKP (20), yang merupakan warga Tlogosari Kulon, Pedurungan.

Saat ditemukan, mayat pria itu dalam kondisi sudah tidak utuh lantaran diperkirakan sudah meninggal kurang lebih 2 minggu lamanya. Meski begitu, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Masih didalami, untuk jasad sudah dievakuasi untuk diotopsi," kata Aris dikutip dari TribunBanyumas.com.

Sebelumnya, korban ternyata juga sempat terekam CCTV di sekitar lokasi. Dimana saat itu korban sempat memasuki area reservoir dalam keadaan sempoyongan.

Rekaman CCTV itu juga memiliki tanggal yang sama saat korban dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya. Yakni sejak 30 Juli 2025.

Berdasarkan penelusuran pihak keluarga, sempat terjadi keributan di sekitar lokasi pada dini hari saat korban hilang.

Karenanya, pihak kepolisian saat ini masih menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara keributan itu dengan kematian korban.

Sementara itu, usai kejadian tempat reservoir Siranda yang dikelola oleh PDAM Tirta Moedal Semarang itu langsung dikuras. Hal itu juga telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, Yudi Indarto.

Yang mengatakan pihaknya langsung menguras dan memberi disinfektan usai kasus kronologi mayat pria ditemukan membusuk itu mencuat.

"Sudan dikuras dan diberi disinfektan, sebelum nanti digunakan lagi," ujar Yudi dikutip dari Kompas.com.

Yudi juga menjelaskan, reservoir Siranda semestinya tidak boleh dimasuki oleh pihak lain, karena termasuk salah satu objek vital. Meski begitu, Yudi meminta warga untuk tetap tenang.

Pasalnya, reservoir itu sudah tidak mengalirkan air ke rumah warga selama dua bulan terakhir.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Reservoir Siranda itu memang bagian dari sistem kami, tapi hanya sebagai sistem cadangan," beber Yudi.

"Sudah sebulan lebih, mungkin dua bulan tidak ada trouble," tandasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.