TRIBUN BATAM.id, BINTAN - Dua jembatan di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepri, masih dipadati keluarga, warga Misran, Selasa (19/8/2025).

Meski jarum jam terus bergerak menuju pukul 17.00 WIB, langkah kaki sanak keluarga terus berdatangan dengan wajah-wajah cemas tak kunjung surut dari area jembatan yang berbatasan langsung dengan laut Busung. 

Sebagian duduk bersila di atas jembatan, sebagian lainnya berdiri tegap sembari menatap ke arah laut.

Mereka menanti kabar berharap keajaiban atas ketua RT mereka yang hilang sejak Senin (18/8/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

Di sela bisik pelan dan obrolan penuh kecemasan, terdengar doa yang yang diucapkan beberapa ibu-ibu di jembatan itu.

Seorang wanita tampak menutup wajahnya dengan kedua tangan, mulutnya berdoa berharap keselamatan sang ketua RT.

Sementara di jembatan satu lagi, sekelompok orang duduk merapat di atas jembatan. 

Mereka tampak memegang ponsel dan kain sarung kecil menutupi kepala mereka.

Mereka adalah warga Desa Busung, yang menanti kabar terbaru dari Tim SAR yang tengah berjibaku mencari korban di laut lepas.

Di sana sang istri bernama Suharti tak terlihat, dia beberapa kali pingsan dan memilih berdiam diri di kediamannya mereka.

Dia sangat terpukul dan menanti sang suami pulang ke rumah dengan selamat. 

"Saya berharap pak RT cepat ditemukan," kata seorang warga setempat berinisial S.

Dia mengaku, selama ini Misran memang berprofesi sebagai nelayan. 

"Baru kemaren siang jumpa dengan pak RT. Hari ini justru ada berita begini. Saya sebagai warga tentu panik," akunya. 

Pantau TRIBUNBATAM.id di perairan Busung, petugas masih mencari keberadaan korban Misran. 

Pencarian menggunakan boat, pompong dan perahu karet. 

Mereka telusuri lautan Busung, baik di sisi kiri dan kanan.

Pencarian juga dibantu nelayan setempat. Kurang lebih 20an perahu dikerakan ke laut untuk mencari Misran. 

Hingga pukul 17.00 WIB belum ada tanda-tanda atau titik terang ditemukan korban Misran. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).