Grid.ID - Menjelang peringatan tahlilan tujuh hari meninggalnya Mpok Alpa, suasana hangat bercampur haru menyelimuti kediaman keluarga. Sejak pagi, sanak saudara dan tetangga terlihat sibuk membantu persiapan acara doa bersama untuk mengenang komedian yang dikenal dengan gaya khasnya itu.
Salah satu yang istimewa dalam persiapan kali ini adalah hidangan yang disajikan. Pihak keluarga sengaja menyiapkan makanan kesukaan Mpok Alpa semasa hidup, sebagai bentuk penghormatan dan kenangan manis terhadap almarhumah.
"Memang kita udah prepare ya dari beberapa hari kemarin. Eh di malam ketujuh ini kita mau nyiapin makanan-makanan yang memang sekiranya favoritnya almarhumah," ujar Tika selaku asisten Mpok Alpa di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Kamis (21/8/2025).
Sang asisten membongkar beberapa menu yang disiapkan pada saat tahlilan. Salah satunya adalah sop kambing kesukaan Mpok Alpa.
"Salah satunya sop kambing, terus ada pepes mujair, ikan gurame, ada jengkol, ada ikan asin, sama cacap ikan mas. Itu kan favorit beliau kan. Makanya hari ini kita masak itu buat nanti kita hidangin ke tamu-tamunya Mpok, terutama teman-teman kerja sama artis," sambungnya.
Tika, menceritakan bahwa suami Mpok Alpa pernah bernazar jika istrinya selamat dari operasi dan bisa pulang dalam keadaan sehat, maka ia akan menyembelih seekor domba. Domba tersebut pun yang nantinya akan menjadi santapan seusai tahlilan hari ketujuh.
"Mengenai sop domba ya, sop kambing. Jadi suami saya itu bernazar kalau almarhumah sembuh, selesai operasi, pulang ke rumah, sehat, kita mau motong domba. Rencananya sih di vila, rencananya, tapi kalau memang tidak memungkinkan ya di rumah gitu. Dan alhamdulillah sudah direalisasikan kemarin, pemotongannya kemarin, terus tadi udah saya masak. Ya nanti malam alhamdulillah siap disantap," ujarnya.
Namun, memasak hidangan kesukaan Mpok Alpa ternyata menjadi momen penuh air mata bagi Tika. Saat berbelanja dan menyiapkan bahan, kenangan bersama almarhumah kembali membanjiri pikirannya.
"Iya itu. Justru tadi pas dari awal saya belanja ke pasar, terus motong-motong sayurannya, nyuci-nyuci sayurannya, saya langsung... enggak tahu gimana rasanya nanti setelah sopnya matang, kita semuanya nyicipin, makan, tapi beliau enggak ikut makan. Ya enggak tahu nanti gimana. Pastinya masak juga tadi saya tetap nangis karena memang ya gimana dong," sambungnya.
Tika teringat kebiasaan almarhumah yang selalu video call saat ia memasak, terutama jika itu adalah menu yang diminta khusus.
"Saya biasanya kalau saya masak itu saya selalu video call beliau kan. Apalagi kalau memang beliaunya request gitu kan. 'Kak, nih bentar lagi mau matang ya, gitu. Jangan makan dulu.' 'Iya Tika, gue dari pagi belum makan, gue nungguin sop lo,' katanya. 'Ya udah bentar lagi nih, bentar ini matang, aku mandi, langsung OTW ke rumah.' Makanya tadi, enggak ada chat kayak gitu lagi," ujar Tika.
Kenangan tentang kegemaran Mpok Alpa terhadap makanan buatan Tika juga masih segar. Menurutnya, almarhumah kerap meminta dibuatkan berbagai masakan setelah menonton video orang makan di media sosial.
"Enggak tahu nih nanti reaksi teman-teman gimana. Karena kan teman-teman juga tahu kalau beliau itu kalau udah suka sama satu makanan tuh pasti minta terus gitu. Dan alhamdulillahnya setiap beliau minta makanan atau masakan apa pun yang sekiranya saya bisa masak, alhamdulillah udah kesampaian semua."
"Tiap beliau tuh kan suka nonton video-video orang makan kan. 'Kak Tika, lu bisa enggak masak ini?' gitu. 'Iya bisa, gampang itu.' Pasti approve sama dia gitu. 'Pokoknya kalau masakan lu gue enggak nolak deh' kata dia gitu. 'Pasti cocok di lidah gue,' dia selalu kayak gitu," ungkapnya.