Waspadai Kanker Sarkoma pada Usia Muda, Ini Gejala Khasnya 
Wahyu Gilang Putranto August 22, 2025 05:32 AM

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mungkin mendengar kanker sarkoma terasa asing jika dibandingkan kanker paru-paru atau payudara. 

Padahal kanker jenis ini juga tak kalah bahaya jika tidak dideteksi dini dan diobati dengan tepat. 

Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.  

Artinya, sarkoma bisa tumbuh di hampir semua bagian tubuh: dari kulit, organ dalam, hingga sistem rangka. 

Kanker jenis ini memang jarang terjadi, tapi sarkoma bersifat agresif dan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja. 

Meskipun tergolong langka, sarkoma adalah kelompok penyakit yang sangat komplek dengan lebih dari 70 subtipe yang memerlukan pendekatan pengobatan berbeda.  

Empat kelompok utamanya adalah sarkoma jaringan lunak (STS), sarkoma tulang, GIST, dan sarkoma agresif pada usia muda, seperti Ewing’s dan rhabdomyosarcoma. 

Dalam temu media di The Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025), Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Centre, Dr. Richard Quek, memaparkan sejumlah gejala khas kanker sarkoma. 

Gejala khas sarkoma berupa: 

1. Benjolan yang membesar perlahan tanpa rasa nyeri, sehingga kerap diabaikan.  

2. Gejala lain bergantung pada lokasi tumor, seperti nyeri tulang atau pembengkakan, sesak napas (jika tumor tumbuh di rongga dada), gangguan pencernaan atau nyeri perut (jika di saluran cerna), patah tulang tanpa trauma, hingga penurunan berat badan atau kelelahan kronis. 

"Karena gejalanya samar, sarkoma sering terlambat terdiagnosis. Hal ini membuat deteksi dini menjadi kunci penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan," tutur dr. Richard. 

Jika jenis kanker lain umumnya menyerang usia lanjut atau lansia, tidak dengan sarkoma. 

Ada subtipe sarkoma justru lebih sering ditemui pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. 

Misalnya, Osteosarcoma: kanker tulang yang sering menyerang remaja, Ewing’s Sarcoma dan Rhabdomyosarcoma: kanker tulang dan jaringan lunak pada anak dan remaja.  

Bahkan STS juga bisa muncul pada usia muda, dengan sekitar 10–15 persen kasus bersifat genetik. 

Adapun pengobatan sarkoma bisa dilakukan dengan beberapa cara. 

1. Operasi: untuk mengangkat tumor secara menyeluruh; 

2. Kemoterapi: terutama efektif untuk osteosarcoma, Ewing’s dan rhabdomyosarcoma 

3. Radioterapi: untuk mengecilkan tumor sebelum atau setelah operasi 

4. Terapi Target: seperti imatinib untuk GIST, yang dapat memperpanjang usia harapan hidup pasien hingga lebih dari 5 tahun 

5. Imunoterapi: sedang dikembangkan dan menunjukkan hasil menjanjikan pada subtipe tertentu.
Pengobatan disesuaikan dengan lokasi tumor, stadium penyakit, dan usia pasien. Bahkan pada stadium lanjut, pengangkatan metastasis di paru-paru dapat memberi peluang sembuh pada sebagian pasien. 

 “Sarkoma memang langka tapi bisa disembuhkan. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan oleh tim multidisipliner, peluang hidup pasien bisa jauh lebih baik,” ujar Dr Richard Quek. 

Kesadaran Harus Ditingkatkan 

Mengingat sifatnya yang bisa muncul di usia muda dan cenderung agresif, kesadaran terhadap sarkoma perlu ditingkatkan.  

Ia mengingatkan, agat tidak abai saat ada benjolan yang terus membesar, nyeri tulang yang tak kunjung sembuh, atau gejala tak biasa lainnya, terutama pada anak dan remaja. 

“Dengan kemajuan terapi sistemik dan teknologi diagnostik, makin banyak pasien sarkoma yang kini punya harapa hidup jauh lebih baik,” tuturnya. 

(Tribunnews.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.