Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Seseorang Meninggal
GH News August 23, 2025 06:09 AM
Jakarta -

Kematian adalah momen ketika tubuh fisik berhenti berfungsi untuk mempertahankan hidup. Pada titik ini, seseorang menghembuskan napas terakhir, jantung berhenti berdetak, otak berhenti bekerja, dan organ vital seperti ginjal serta hati juga berhenti berfungsi. Semua sistem tubuh yang ditopang organ-organ tersebut akhirnya ikut terhenti, sehingga tidak lagi mampu menjalankan proses kehidupan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk meninggal berbeda-beda. Lama proses menuju kematian dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, pengobatan yang diterima, serta penyebab kematian.

Henti jantung mendadak yang tidak segera ditangani, misalnya, dapat menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit. Sementara itu, pada penyakit kronis, tubuh bisa memerlukan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk benar-benar berhenti berfungsi.

Penyakit-penyakit yang umum menjadi penyebab kematian di seluruh dunia, seperti penyakit jantung, penyakit paru kronis, dan kanker, umumnya dapat ditangani dengan pengobatan. Perawatan ini tidak hanya menunda kematian, tetapi juga memperpanjang proses sekarat. Proses ini membuat tanda-tanda mendekatnya kematian lebih mudah dikenali.

Apa yang terjadi pada tubuh saat meninggal?

Pada saat kematian, fungsi vital tubuh berhenti sepenuhnya. Jantung tak lagi berdetak, pernapasan terhenti, dan otak berhenti bekerja.

Beberapa penelitian menunjukkan, aktivitas otak dapat bertahan beberapa menit setelah seseorang dinyatakan meninggal. Namun, aktivitas ini tidak sama dengan kesadaran atau kewaspadaan. Artinya, seseorang tidak benar-benar menyadari bahwa dirinya telah meninggal.

Tanda-tanda kematian biasanya meliputi:

  • Tidak ada denyut nadi.
  • Tidak ada napas.
  • Refleks tidak lagi merespons pemeriksaan.
  • Pupil mata tidak mengecil saat terkena cahaya terang.

Setelah kematian, tubuh mengalami serangkaian perubahan alami saat menyesuaikan diri dengan keadaan barunya. Perubahan ini berlangsung cukup cepat, dalam hitungan hari.

1. Otot mengendur

Segera setelah kematian, otot menjadi rileks. Hal ini dapat melepaskan tekanan pada usus maupun kandung kemih, sehingga sebagian besar orang buang air besar atau kecil saat meninggal. Kulit juga bisa terlihat lebih kendur, membuat struktur tulang di baliknya lebih jelas.

2. Suhu tubuh menurun

Suhu tubuh berangsur-angsur turun sekitar 0,8 derajat celcius per jam, hingga akhirnya menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitar.

3. Darah mengumpul ke bawah

Gravitasi menarik darah ke bagian bawah tubuh. Kulit pada area yang terkena aliran ini bisa tampak merah keunguan.

4. Tubuh mengeras (rigor mortis)

Kekakuan tubuh biasanya dimulai dari wajah dan leher. Kemudian berlanjut secara bertahap ke batang tubuh, tangan, kaki, hingga jari-jari.

5. Tubuh kembali mengendur

Beberapa hari setelah meninggal, jaringan tubuh mulai terurai sehingga bagian tubuh yang kaku perlahan melunak kembali.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.