Mentan: Harga Beras di 13 Provinsi Berangsur Turun
Choirul Arifin August 23, 2025 05:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan, harga beras di 13 provinsi terpantau turun.

Amran berujar bahwa operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah memberikan dampak positif terhadap penurunan harga beras tersebut.

Amran mengatakan, operasi pasar SPHP penyaluran hariannya sudah mencapai 6.000 ton. Dia menargetkan penyaluran akan naik bertahap ke 7.000 ton hingga 10.000 ton per hari.

“Ini sudah berdampak baik menurunkan harga di 13 provinsi, mungkin sudah 15 provinsi sudah turun harga. Ini sangat baik untuk kita semua,” ujar Amran, Sabtu (23/8/2025).

Amran menerangkan bahwa operasi pasar ini akan berlangsung hingga Desember 2025 dengan total penyaluran 1,3 juta ton beras di seluruh Indonesia.

Menurutnya, sinergi pemerintah dengan berbagai instansi termasuk TNI/Polri turut mempercepat stabilisasi harga.

Selain operasi pasar, Amran menjelaskan faktor lain yang dapat menurunkan harga beras. Dia menyebut peningkatan serapan gabah petani yang berdampak pada harga padi juga berdampak pada harga beras.

”Kami perhatikan serapan gabah meningkat dari 3.000 ton menjadi 6.000 ton per hari,” tuturnya.

Artinya, lanjut dia, harga beras di hilir turun, dan serapan gabah di petani meningkat. Namun, Pemerintah tetap menjaga agar harga gabah minimal sesuai HPP Rp6.500 per kilogram.

“Sehingga petani tetap sejahtera dan konsumen bisa tersenyum,” terang Amran.

Amran juga menekankan capaian penting lain yang patut disyukuri, yakni stok beras nasional yang melimpah hingga 4 juta ton. Kondisi ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu ketika Indonesia masih harus mengimpor hingga 7 juta ton beras.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.