Duitnya Rp 21 T, Wanita Menawan ini Tetap Kerja Keras Bagai Kuda
GH News August 24, 2025 08:10 PM
Jakarta -

Lucy Guo sudah kaya, tapi ia tetap mempunyai etos kerja gigih dan rutinitas harian ketat. Di usia baru 30 tahun, kekayaan bersih Guo melonjak jadi USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 21 triliun setelah bisnis pertamanya, Scale AI, mencapai kesepakatan dengan Meta yang menilai perusahaan tersebut USD 25 miliar.

Ia dinobatkan miliarder wanita termuda yang merintis usaha sendiri, sebelumnya dipegang Taylor Swift. "Sejujurnya, saya masih merasa sama seperti gadis kecil itu, kehidupan saya sebelum dan sesudah punya uang, tak banyak berubah," ujar Guo dikutip detikINET dari CNBC.

Guo mendirikan Scale AI, startup pelabelan data AI, bersama Alexander Wang tahun 2016. Guo, yang memimpin tim operasional dan desain produk, meninggalkannya tahun 2018.

"Kami beda pendapat seputar produk dan penjualan. Ketika Alex sangat berorientasi pada penjualan untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan, saya fokus pada hal seperti 'hei, kita perlu memprioritaskan produk atau membantu memastikan karyawan scaler dibayar tepat waktu, jam kerja mereka dihitung dengan benar, tapi bukan di situlah sumber daya dicurahkan," jelasnya.

Guo mempertahankan saham sekitar 5%, membuatnya jadi makmur. Usai Scale AI, dia mendirikan Backend Capital, perusahaan modal ventura yang berinvestasi di startup teknologi tahap awal. Startup barunya, Passes, platform monetisasi kreator konten yang didirikan tahun 2022,mengumpulkan lebih dari USD 65 juta pendanaan.

Guo tidak pernah berhenti bekerja. "Saya masih bekerja sangat lama," katanya, mengoptimalkan hari-hari seproduktif mungkin. Status miliarder bukan alasan untuk malas.

DIa biasanya bangun pukul 5:30 pagi dan langsung beraktivitas. Bahkan makan siang adalah kemewahan baginya, dan ia sering makan selama rapat karena jadwalnya tidak selalu memungkinkan untuk istirahat.

"Saya pikir kebanyakan orang bisa mencapai keseimbangan kerja-hidup jika mereka mengurangi hal-hal yang biasanya menyia-nyiakan waktu saat pulang, yaitu banyak orang hanya menggulir TikTok, banyak orang hanya duduk dan nonton TV tanpa berpikir," ujarnya.

Guo memberikan satu hari libur di akhir pekan, di mana dari pukul 12.00 hingga 18.00, ia sepenuhnya fokus menghabiskan waktu bersama teman-temannya, lalu langsung kembali bekerja.

"Saya rasa saya punya lebih banyak waktu dalam sehari karena sejujurnya, saya sangat beruntung. Saya tak butuh banyak tidur meski jam kerja panjang, saya merasa memiliki keseimbangan kerja-hidup. Secara teori, saya bisa kerja sampai tengah malam, lalu saya bisa pergi ke klub sampai pukul 2 pagi, lalu saya bisa tidur, lalu bangun sekitar pukul 6 pagi," cetusnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.