TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia masih menyisakan cerita, termasuk pecahnya rekor pembiatan tumpeng serba 80, sesuai dengan usia kemerdekaan Indonesia.
Kisah tersebut muncul dari Kota Solo, terlahir dari tangan siswa SMA dan SMK yang tergabung dalam tim bernama tim 80 Gen Z.
Kekompakan, kerja keras dan dedikasi menjadi tantangan sekaligus pemacu semangat untuk menyelesaikan 80 tumpeng merah putih berbentuk kerucut dengan durasi 80 menit dan sepanjang 8 meter.
Dua siswa yang berkesempatan menuliskan sejarah tinta emas pecah rekor adalah Elsa Putri Ramadhani (15) dan Juna Arisya (15), dua siswa dari SMK negeri 4 Surakarta.
Berlomba dengan waktu bersama puluhan siswa SMA/SMK di Kota Bengawan, mereka bahu membahu merangkai tumpeng demi tumpeng.
Tantangan semakinbertambah karena mereka harus memadukan 80 bahan, mulai beras, macam-macam bumbu dan rempah khas nusantara hingga belasan aneka lauk pauk dari produk Fiesta seperti sosis hingga nugget seperti Chicken Nugget, Karage, Crispy Bubble dan Stikie.
"Harus cepat, waktu singkat," kata Elsa dalam Lomba Memasak Clash Of Cooking Master Gen Z Piala Wali Kota Surakarta 2025 dan rekor tumpeng HUT Kemerdekaan ke-80 RI di Taman Balekambang, Sabtu (23/8/2025).
Suasana tambah seru saat kedatangan Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani dan Ketua PKK Surakarta, Vanessa Winastesia Respati yang bergabung dengan tim untuk memasak tumpeng tersebut. Meski cuaca tambah panas, matahari tepat di atas kepala, peserta tetap asyik memasak.
Dibimbing oleh Ketua Indonesian Chef Assocation (ICA) Jateng, Chef Hendro Purwanto, tumpeng serba 80 seperti umur Indonesia selesai tepat waktu.
Acara pembuatan tumpeng digelar bersama dengan lomba memasak yang digelar Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Persatuan Wartawan Indonesia dan Fiesta
"Serba 80 adalah momentum. 80 tumpeng, 80 bahan hingga dibuat 80 menit berharap jadi semangat anak-anak muda," tutur Hendro.
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi yang turut hadir kala itu tampak kagum dan mengapresiasi gelaran lomba memasak dan pemecahan rekor tumpeng.
Respati sempat mengecek peserta bersama Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul dan perwakilan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Gun Affandy.
"Keren, keren. Ini pestanya Gen Z. Sebelum jadi Wali Kota, saya kelola rumah makan, jadi tahu bagaimana masak-memasak. Kemampuan harus diasah terus, apalagi jika anak-anak muda ini mimpinya buka bisnis kuliner," ujar dia.
Bahkan, Respati sempat memperlihatkan keahliannya mengupas bawang, menggoreng nugget ayam hingga memotong sayuran di meja peserta lomba.
Pemandangan itu membuat para peserta kagum melihatnya di tengah kompetisi berlangsung.
"Ngene loh (gini loh) mengupas bawang. Nek nggoreng nugget genine ojo gede-gede ben gak cepet gosong (kalau goreng nugget apinya jangan besar-besar biar gak cepat gosong)," terangnya.
"Siap Pak," celetuk para peserta serentak di antaranya, Denada, siswi SMA Negeri 8 Surakarta.
Setelahnya saat pengumuman pemenang lomba memasak, perasaan peserta tampak campur aduk.
Seperti yang terlihat dari raut muka Carrisa Freya dan Gendhis Qirania.
Dua siswi dari SMK Sahid Surakarta tampak menangis sesenggukan. Tangannya gemeter menerima piala, medali dan hadiah sebagai Juara 1.
Melalui bahan-bahan di antaranya nugget yakni Chicken Nugget, Karage, Crispy Bubble, Stikie, sosis hingga Chicken Katsu, keduanya menamai masakannya dengan Karage Gulai dan Sambal Lombok Ijo. Salah satu peserta memakai salah satu bahan yang sudah disiapka secara undian.
"Bagaimana tidak terharu. Ini event besar. Kami membawa pulang juara 1 setelah beberapa kali kalah dalam perlombaan. Berkat doa orang tua dan bimbingan guru kami Nindya Esma, kami bisa bisa juara," jelasnya.
Perwakilan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Gun Affandy berterima kasih kepada Gen Z, PWI Surakarta dan Pemkot Surakarta yang sudah mendukung kegiatan tersebut sehingga lancar dan sukses.
Ada lomba memasak, pembuatan tumpeng hingga mewarnai ratusan anak-anak yang bersama Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Surakarta.
Sementara itu, Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul mengungkapkan, acara yang disupport penuh Fiesta dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-80 RI sebagai ajang menggali potensi Gen Z melalui memasak.
Serta lomba mewarnai untuk mengasah kreasi dan kemampuan anak-anak PAUD.
Bahkan, pembuatan tumpeng serba 80 seperti angka HUT Kemerdekaan RI, juga berhasil memecahkan rekor dari Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia (LEPRID) dengan Nomor 1.010/P.LEPRID/VIII/2025.
Ada tiga sertifikat yang diberikan langsung oleh Ketua Umum LEPRID, Paulus Pangka yakni kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sebagai pemrakarsa rekor, PWI Surakarta sebagai penyelenggara dan Pemkot Surakarta sebagai pendukung.
"Ini bukti jika kita saling berkolaborasi, akan bermanfaat. Untuk anak-anak, Gen Z hingga semuannya. Peserta hingga penonton sampai membludak dari mulai lomba memasak, tumpeng hingga mewarnai," paparnya.