CEK Prediksi Tanggal Peringatan Maulid Nabi 2025 Versi Kemenag, Muhammadiyah dan NU
Sartika Rizki Fadilah August 25, 2025 03:30 PM

TRIBUNCIREBON.COM - Maulid Nabi  merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah.

Peringatan ini jatuh setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah .

Momen ini menjadi saat penting bagi umat Islam untuk mengenang perjuangan, meneladani akhlak mulia, serta memahami risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Lalu, kapan sebenarnya Maulid Nabi 2025 diperingati menurut versi pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU)?

Versi Pemerintah (Kemenag)

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Agama menetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Maulid Nabi 2025 jatuh pada Jumat, 5 September 2025. 

Tanggal ini ditetapkan sebagai acuan resmi dan umumnya digunakan oleh masyarakat, lembaga pendidikan, hingga instansi pemerintahan dalam menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Versi Muhammadiyah

Muhammadiyah menetapkan kalender hijriah dengan metode hisab wujudul hilal.

Berdasarkan perhitungan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Oleh karena itu, Maulid Nabi 2025 versi Muhammadiyah diperingati pada Kamis, 4 September 2025, sehari lebih awal dibanding penetapan resmi pemerintah.

Perbedaan ini wajar karena Muhammadiyah menggunakan metode hisab, sedangkan pemerintah dan mayoritas ormas Islam lain mengombinasikan hisab dan rukyat.

Versi Nahdlatul Ulama (NU)

Lembaga Falakiyah PBNU melalui SK Nomor 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 menetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025.

SK tersebut ditandatangani pada 23 Agustus 2025 oleh KH Sirril Wafa (Ketua) dan H Asmui Mansur (Sekretaris).

Dengan demikian, Maulid Nabi 2025 versi NU diperingati pada Jumat, 5 September 2025, sama dengan ketetapan pemerintah.

Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dilansir melalui baznas.go.id (25/6/2025),  memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali dikenal pada masa Dinasti Fatimiyah di Mesir sekitar abad ke-11 Masehi.

Pada masa itu, perayaan dilakukan untuk mengenang kelahiran Rasulullah sekaligus memperkuat persatuan umat Islam.

Seiring waktu, tradisi ini menyebar ke berbagai wilayah dunia Islam dan diadopsi oleh masyarakat Muslim di Asia, Afrika, hingga Eropa.

Sebagian ulama menilai bahwa peringatan Maulid merupakan bentuk ekspresi cinta umat kepada Rasulullah.

Imam Jalaluddin al-Suyuti, salah satu ulama besar dalam sejarah Islam, menegaskan bahwa memperingati Maulid Nabi adalah amalan baik selama diisi dengan kegiatan sesuai ajaran Islam, seperti pembacaan Al-Qur’an, salawat, dan pengajian (Husnul Maqsid fi Amalil Maulid).

Meskipun Al-Qur’an maupun hadis tidak secara langsung memerintahkan perayaan Maulid, banyak ulama memperbolehkannya sebagai tradisi baik yang bernilai ibadah selama tidak bertentangan dengan syariat.

Pandangan ini juga sejalan dengan pendapat Imam Ibn Hajar al-Asqalani, yang menyebut bahwa memperingati Maulid Nabi merupakan salah satu cara umat Islam mengenang kelahiran manusia paling mulia dan kekasih Allah (Fath al-Bari).

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.