Merantau Sejauh 1.869 Km, Mahasiswa Tunanetra Asal Bukittinggi Raih Beasiswa di UNY
GH News August 25, 2025 06:10 PM
Jakarta -

Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin. Hal ini dibuktikan oleh Otto Wahyudi, mahasiswa baru asal Bukittinggi, Sumatera Barat, yang lolos Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, Otto diterima sebagai mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY. Tak hanya itu, ia berhasil masuk ke UNY dengan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), sehingga biaya pendidikannya akan ditanggung.

Capaian Membanggakan bagi Keluarga

Capaian ini menjadi hal yang membanggakan bagi keluarga Otto. Ayahnya, Herison merupakan buruh tani dan ibunya Reni Oktaviani, mengurus rumah tangga sekaligus menjadi sosok pendukung utama pendidikan anak-anaknya.

Herison mengaku, tidak menyangka anaknya bisa menembus salah satu universitas ternama di Yogyakarta. Ibu Otto, Reni, juga merasa bangga karena perjuangan anaknya telah membuahkan hasil yang nyata.

"Setahun lalu saat kelas 11 SMA Otto sudah mengatakan keinginannya untuk studi lanjut. Kami mendukung keinginannya dan soal biaya akan kami usahakan. Ternyata Otto mendapatkan beasiswa KIPK, kami sangat bersyukur," ucap Reni, melalui siaran tertulis yang diterima detikEdu, Senin (25/8/2025).

Merantau Sejauh 1.869 Kilometer, Bertekad Perjuangkan Cita-cita

Otto berasal dari keluarga yang sederhana. Meski secara ekonomi dan fisik memiliki keterbatasan, tekadnya sangat kuat untuk memperjuangkan cita-citanya menempuh pendidikan tinggi.

Dari Bukittinggi ia merantau di DI Yogyakarta dan kuliah di UNY dengan menempuh jarak 1.869 kilometer. Sebagai orang Minangkabau, Otto memandang bahwa merantau telah menjadi budayanya.

"Saya juga sempat berkonsultasi dengan sesama penyandang tunanetra di Bukittinggi tentang hal ini, selain itu juga karena budaya orang Minangkabau yaitu merantau, maka saya pilih kuliah di Yogyakarta," kata Otto

Ke depan ia ingin bisa mengembangkan diri di bidang leadership dan kepenulisan. Ia juga telah mengincar organisasi di FIP UNY yakni UKM Reality, sebuah unit kegiatan bidang penelitian.

Tekad Otto untuk menempuh studi dari Bukittinggi ke Yogyakarta, menjadi bukti bahwa kegigihan dan doa orang tua, bisa menjadi bekal memperjuangkan cita-cita. Keterbatasan bukan sebuah halangan untuk menyerah, tapi bukti bahwa usaha dan keyakinan, bisa dilakukan oleh siapa pun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.